Minggu, 31 Januari 2016

Mualaf-Mualaf Yang Memiliki Pengaruh Besar Dalam Sejarah Islam

Keluarga Barmakid (600 M – 900 M)
Keluarga Barmakid adalah sebuah keluarga Budha yang berpengaruh dari daerah Balkh, sekarang berada di teritorial Afghanistan. Pada saat Dinasti Umayyah menaklukkan daerah tersebut, pada pertengahan tahun 600-an M, keluarga ini pun memeluk Islam. Setelah revolusi Abbasiyah tahun 750 M, keluarga Barmakid mulai menunjukkan bakat mereka sebagai administrator yang handal. Mereka mewarisi pengalaman nenek moyang mereka yang pernah mengurusi birokrasi kerajaan Persia selama berabad-abad. Pengalaman mengurusi birokrasi yang besar inilah yang tidak dimiliki oleh keluarga Abbasiyah.
Sebagai menteri atau pelaksana pemerintahan, keluarga Barmakid memiliki pengaruh yang signifikan dalam stabilitas kerajaan di akhir abad ke-8, Yahya bin Khalid al-Barmaki adalah adalah salah satu contohnya. Yahya ditunjuk sebagai mentor Harun al-Rasyid yang masih belia kala itu. Hasilnya sudah kita ketahui, Harun al-Rasyid dikenal sebagai khalifah terbaik di zaman Abbasiyah dan berhasil membawa kerajaan tersebut mencapai masa keemasan. Di bawah arahan dan bimbingannya, Harun al-Rasyid membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga, menumbuhkan ekonomi progresif, jaminan terhadap para ulama, dan sistem infrastruktur yang menyaingi kemegahan Romawi kuno di zamannya. Keluarga Barmakid lah yang sangat mempengaruhi menajemen perpolitikan dunia Islam yang berlangsung hingga beberapa abad.
Berke Khan (wafat tahun 1266 M)
Ia adalah cucu dari Jenghis Khan sang penakluk dari Mongol. Berke Khan merupakan tokoh penting dalam sejarah Mongol pada pertengahan tahun 1200-an M. Ia adalah raja Dinasti Golden Horde, salah satu generasi yang membawa bangsa Mongol mengecap masa keemasan mereka. Sebagaimana nenek moyangnya, Berke juga menganut paham Shamanisme sebelum ia memeluk Islam. Berke adalah seorang pemimpin yang kuat, ia pernah mengirim pasukan ke Utara pegunungan Kaukasus dan Tenggara Eropa untuk menaklukkan orang-orang Kipchak Turki. Ia juga memobilisasi pasukannya untuk menaklukkan seluruh wilayah Hungaria.
Setelah misi militernya selesai di wilayah-wilayah tersebut, dalam perjalanan pulang menuju Mongol, ia singgah di wilayah Bukhara, tempat dimana rasa keingintahuannya tentang Islam muncul. Lalu ia bertanya tentang Islam kepada penduduk setempat. Mendengar penjelasan-penjelasan tentang Islam, Berke meyakini pesan-pesan yang dibawa oleh agama Islam benar-benar sejalan dengan tujuan penciptaan manusia dan mendamaikan jiwanya yang tidak tenang dalam keyakinan animisme dan dinamisme yang dibawa oleh ajaran Shamaniah. Ia pun memutuskan untuk memeluk agama Islam sekaligus menjadi pemimpin Mongol pertama yang menerima Islam. Keislamannya juga diikuti oleh banyak prajuritnya.
Keislaman Berke dan pasukannya secara otomatis menanamkan jiwa persaudaraan mereka sesama umat Islam. Saat itulah mulai muncul ketegangan ditubuh pasukan Mongol, terutama dengan kubu sepupunya Hulagu Khan dari Dinasti Chagtai. Hulagu Khan adalah penguasa Mongol untuk wilayah bekas-bekas kerajaan Persia, ia dikenal kejam dan sangat mirip dengan kakek mereka Jenghis Khan. Hulagu telah membantai jutaan umat Islam dalam ekspansi-ekspansinya di wilayah-wilayah Islam.
Setelah mendengar jatuhnya Baghdad oleh sepupunya, Hulaghu Khan, pada tahun 1258, dengan penuh keyakinan dan semangat persaudaraan sesama muslim, ia kesampingkan pertalian darah atau nasabnya dengan Hulagu. Ia mengatakan “Hulagu telah memporak-porandakan semua kota-kota Islam dan membunuh khalifah, dengan pertolongan Allah aku akan membalas dan membuat perhitungan dengannya atas banyak darah umat Islam yang ia tumpahkan.” Dengan dukungan pasukan kerajaan Mamluk di Mesir, Berke memobilisasi pasukannya untuk memukul mundur pasukan Hulagu.
Zaganos Pasha (1446–1466 M)
Zagaros Pasha adalah seseorang yang berasal dari Yunani ada juga yang mengatakan seorang Albania. ia direkrut menjadi Yenicheri, korps elit kekaisaran Utsmani. Seperti Yenicheri lainnya, ia dibekali ilmu agama Islam, administrasi pemerintahan, dan pelatihan militer. Ia ditunjuk menjadi mentor dan penasihat calon raja ketujuh Dinasti Utsmani Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad al-Fatih yang masih sangat belia.
Saat Mehmed menjabat sebagai raja Utsmani, Zaragos pun diangkat menjadi seorang menteri. Zaragos selalu dilibatkan dalam semua urusan negara, terutama rencana penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Saat penyerangan Konstantinopel, Zaragos ditugaskan mengepung benteng Konstantinopel dari bagian Utara, dan pasukannya merupakan rombongan pertama yang berhasil menyentuh dinding Konstantinopel yang dikenal begitu kokoh. Peninggalan-peninggalan Zaragos masih tersisa di wilayah Edrine berupa masjid, dapur umum, dan pemandian umum.
Ibrahim Muteferrika (1674 – 1745 M)
Isu yang sering diarahkan kepada kerajaan Utsmani adalah ilmu pengetahuan pada masa kerajaan ini tidak berkembang, stagnan, dan sangat minim dengan inovasi, tidak berbanding dengan luasnya wilayah kerajaan dan lamanya masa kekuasaan mereka. Seorang yang berasal dari Hungaria, Ibrahim Muteferrika, mendengar dan mengamati isu yang beredar ini. Sebagai seorang diplomat yang ditugaskan menjembatani hubungan Utsmani dan Eropa, khususnya Prancis dan Swedia, Ibrahim Muteferrika menangkap peluang dari kebangkitan Eropa (Renaissance) dimana penggunaan mesin cetak menjadi budaya baru dan menurut Ibrahim orang-orang Eropa belum optimal menggunakan alat tersebut. Ia pulang ke Istanbul dengan misi mengembangkan inovasi percetakan dengan alat tersebut.
Ibrahim mulai mencetak dan menerbitkan atlas dunia yang berisikan peta-peta berbagai negara, kamus-kamus, dan buku-buku agama. Di antara hasil percetakannya yang paling terkenal adalah sebuah atlas yang dibuat oleh seorang ahli geograpi yang terkenal, Katip Celebi, yang menggambarkan peta dunia di zaman tersebut dengan tingkat detail dan presisi yang luar biasa. Selain mengembangkan percetakan buku-buku, Ibrahim Muteferrika juga menulis beberapa buku tentang sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.
Alexander Russel Webb (1846 – 1965 M)
Di akhir abad 19, dunia jurnalistik Amerika mulai memasuki era baru. Pengaruh dunia tulis-menulis sangat besar dan efektif dalam membentuk opini di masyarakat. Salah seorang yang berperan dalam perkembangan tersebut adalah Alexander Russel Webb. Awalnya, Webb adalah seseorang yang beragama Kristen, namun semakin hari agama tersebut malah menimbulkan keraguan baginya, hingga hilanglah kepercayaannya dengan agama Kristen.
Setelah kepercayaan terhadap agama Kristen hilang, ia mulai membuka diri dan mempelajari agama-agama selain Kristen. Dan tiba-tiba ia merasakan ketertarikan terhadap Islam. Ketika ditunjuk pemerintah Amerika untuk menjadi salah satu pejabat kedutaan Amerika di Philipina tahun 1887, ia menggunakan kesempatan ini untuk berkorespondensi dengan temannya, seorang penganut Ahmadiyah dari India dan bertanya tentang Islam kepadanya.
Meskipun keislamannya dimulai dengan menganut paham Ahmadiyah, ia terus mengembangkan wawasan keislamannya dengan menuntut ilmu ke berbagai negeri Islam dan bertemu dengan para ulama-ulama Islam sehingga ia mendapatkan pemahaman yang baik tentang Islam dan terlepas dari pengaruh Ahmadiyah.
Tahun 1893, ia mengundurkan diri dari dunia diplomatik dan kembali ke Amerika. Di negeri Paman Sam inilah ia memulai dakwahnya menyeru kepada Islam. Dengan kemampuan jurnalistiknya, ia menulis beberapa buku dan kolom-kolom opini di media masa menjelaskan kepada masyarakat Amerika tentang Islam. Di awal abad 20, ia semakin dikenal sebagai seorang muslim yang giat dan vokal dalam mendakwahkan Islam di Amerika, bahkan Sultan Utsmani, Sultan Abdul Hamid II, memberinya gelar kehormatan dari kerajaan sebagai apresiasi terhadap apa yang telah ia lakukan. Alexander Russel Webb wafat pada tahun 1916 dan dimakamkan di New Jesrey. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya.
Malcolm X (1925 – 1965 M)
Banyak hal yang bisa diceritakan dari perjalanan hidup Malcolm X karena perjalanan hidupnya tidak semulus tokoh-tokoh sebelumnya. Hidupnya sempat diwarnai rekam jejak negatif. Terlahir sebagai seorang kulit hitam adalah sebuah masalah di zamannya, karena masyarakat Amerika masih memarjinalkan orang-orang kulit hitam. Malcolm memulai masa mudanya yang keras dan berusaha menunjukkan eksistensinya di kehidupan, walaupun terkadang itu membawa masalah bagi dirinya sendiri. Ia pernah dikeluarkan oleh sekolahnya dan masuk bui di tahun 1946 karena kasus kriminal yang ia lakukan.
Selama 8 tahun mendekam di jeruji besi, Malcolm mulai terpengaruh dengan pemikiran “Negara Islam” yang dibawa oleh salah satu kelompok yang menyimpang yang didirikan pada tahun 1900-an. Kelompok ini mengkampanyekan supremasi orang-orang kulit hitam dan ras kulit putih adalah kelompok setan. Tentu saja latar belakang berdirinya kelompok ini adalah penindasan yang dilakukan oleh orang-orang kulit putih terhadap orang-orang kulit hitam. Setelah bebas dari penjara, Malcolm bertemu dengan “Nabi” gerakan NOI (Nation of Islam), Elijah Muhammad, Malcolm pun diangkat sebagai mentri dalam NOI.
Pada tahun 1950-an, Malcolm menduduki jabatan tertinggi dalam kelompok ini. Hal itu dikarenakan kecerdasannya dan retorikanya yang baik. Di era kebebasan Amerika kala itu, Malcolm menjadi seorang pejuang hak asasi yang terkemuka. Ia mengadvokasi hak-hak warga Amerika keturunan Afrika agar menjadi setara dengan orang-orang kulit putih. Perjuangan Malcolm ini sama halnya dengan Martin Luther King yang berusaha menjadikan hak warga kulit hitam setara dengan kulit putih, hanya saja, perjuangan Malcolm cenderung lebih keras dan radikal.
Tahun 1950-an terjadi transformasi lagi pada ideologi Malcolm, ia mulai melihat celah dan kekeliruan gerakan Nation of Islam. Ia pun meninggalkan gerakan ini dan mulai mengkaji Islam, mencari nilai-nilai murni dari ajaran Islam yang penuh kedamaian. Ketika ber-haji di tahun 1964, saat itulah ia menemukan hakikat ajaran Islam. Ia pulang ke Amerika lalu mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran tersebut ke warga Afrika-Amerika di lingkungannya.
Di masa-masa perubahan ini pulalah Malcolm mulai angkat bicara tentang penyimpangan paham Nation of Amerika. Satu demi satu anggota Nation of Islam keluar dari gerakan tersebut, namun tidak sedikit pula anggota-anggota gerakan ini yang membenci dan memusuhinya. Puncaknya adalah pembunuhan terhadap dirinya pada tahun 1965 oleh anggota gerakan Nation of Islam.
Walaupun masa keislamannya tidak begitu lama, Malcolm X dianggap memiliki pengaruh besar bagi perjuangan umat Islam di Amerika dan persamaan hak warga kulit hitam yang termarjinalkan.

Perjalanan Seorang Atheis Memeluk Islam

Kisah Muslim – Sederhananya ceritaku dimulai pada tahun pertama aku kuliah. Aku mengalami tahun dimana banyak masalah menerpaku, orang tuaku bercerai tahun itu, anjingku mati, itu merupakan hari menyedihkan, subhanallah.  Aku mengalami dua kali kecelakaan mobil dalam angka dua minggu. Dan hal yang menyedihkan juga, temanku meninggal tahun itu.
Kupikir tahun itu membuatku berpikir “Kenapa aku disni? Apa tujuan kehidupan? Kenapa aku harus bangun di pagi hari? Kenapa aku peduli? Kenapa aku tidak duduk di sofa dan menonton TV saja?”
Dan kurasa aku mulai bertanya tentang hidup, dan hal itu menuntunku untuk memulai sedikit petualangan rohani.
Secara naluriah sebagai orang Australia, hal pertama yang kulakukan adalah meneliti Kristen. Aku punya beberapa teman yang memeluk Kristen dan aku ingat berpergian ke acara camping gereja. Itu salah satu camping terlucu yang pernah kuikuti sepanjang hidupku.
Setiap orang bernyanyi, aku tidak tahu kata-katanya, aku tidak tahu apa yang kuucapkan. Mereka punya suara yang indah tapi terasa aneh. Dan setiap orang berkata padaku bahwa betapa Tuhan mencintaiku, dan aku berpikir “Tuhan mencintaiku? Tapi kok anjingku mati.” Subhanallah.
Jadi aku terus meneliti Kristen dan aku meneliti aspek berbeda dari kekristenan, jadi kita beralih membicarakan tentang Katolik, kita membahas tentang Anglican, Baptist, pendeta, pastor, dan setiap kali aku pergi ke sana dan bertanya, aku perhatikan mereka tidak mengambil Bible dan mulai berkata “Inilah jawabannya saudaraku.” Mereka langsung menawabku saja. Mereka langsung menjawab dari pendapat mereka sendiri.
Dan aku mulai menyadari ada banyak tafsir dari kekristenan dan banyak orang mempunyai penjelasan masing-masing. Seorang pendeta dari suatu gereja percaya akan satu aspek kekristenan, sementara yang lain memiliki pendapat yang berbeda. Jadi aku mulai berpikir, Bible merupakan satu buku tapi begitu banyak perbedaan dan itu membingungkan.
Pada waktu itu aku berada di tahun pertama kuliah, aku juga bekerja di sebuah pom bensin, salah satu kerja paruh waktuku. Dan salah satu teman kuliahku seorang Hindu, orang Hindu dari India. Kita sering berganti shift dan pada saat itu aku sangat ingin tahu, lalu aku bertanya padanya, “Kawan, apa yang terjadi dengan manusia kepala gajah? Mengapa bisa begitu? Kenapa Tuhan itu mempunyai kepala gajah?” Dia menjawab, “Itu Ganesha.” Aku katakan, “Mestinya kau bisa ganti dengan kepala singa atau sesuatu yang sedikit lebih baik?” Ya, ini debat agama sambil melayani orang-orang membeli bensin.
Dan sekali lagi, kurasa doktrin ini susah untuk dipahami. Jadi kuputuskan untuk menganalisis lebih dalam.
Temanku adalah seorang Mormon. Agama ini sebenarnya lebih menarik bagiku daripada sekte-sekte Kristen yang lain. Gereja dari Latter Day Saints. Mereka cukup ketat. Mereka tidak minum alkohol dan tidak juga minum kafein. Tapi mereka suka minum cola, karena yang kutahu Leboz (orang Libanon) suka cola. Tetapi sekali lagi ada pengalaman rohani baru yang harus kujalani sebelum menganut agama ini dan aku tidak suka hanya mendapatkan pengalaman rohani, aku ingin bukti.
Aku juga meneliti Yudaismne, apakah kalian percaya? Namaku sebelum Abu Bakar adalah Ruben. Jadi jika kalian mungkin nonton film Hollywood, kalian melihat Rubenstein, dan mereka mungkin berpikir bahwa aku seorang Yahudi dan “Orang ini adalah salah satu dari kita.” Tapi sekali lagi, aku tidak menemukan apa yang sedang kucari di sini.
Terakhir, aku mencoba Budha dan kurasa ini adalah agama yang akan kupilih, kupikir ini hebat. Banyak orang-orang kulit putih menganut agama ini dan ini membuatku tertarik. Mereka juga tampak bersatu dengan alam dan itu menurutku paling menarik. Tapi semakin aku mendalaminya, kusadari itu bukanlah sebuah agama Tuhan, itu hanya sebauh gaya hidup yang baik.
Dan salah satu teman baikku yang menganut Kristen mengatakan, “Katakan padaku agama yang telah kau teliti.” Kukatakan semua, “Yudaisme, Kristen, Taosisme, Budha, Hindu.” Dia berkata, “Bagaimana dengan Islam?” Kujawab, “Islam?! Mereka teroris! Aku tak akan meneliti agama itu. Mereka gila! Kenapa juga aku harus meneliti agama itu?”
Tapi setelah beberapa waktu, aku berjalan ke sebuah masjid. Ini adalah perjalanan abadiku. Jadi aku berjalan lurus, masih pakai sepatu, terus melewati karpet untuk shalat. Ada saudara muslim yang sedang shalat, aku berjalan di depannya seiring dia bersujud, aku hampir menginjak kepalanya. Subhanallah, aku tak tahu apa yang sedang kulakukan.
Kulihat ke belakang dan kulihat orang ini, kalian mungkin mengenalnya, dia adalah Abu Hamza. Dia datang ke sini dan berceramah beberapa kali. Subhanallah, aku memanggilnya Abu Da’n, karena dia mempunyai jenggot yang sangat lebat, masya Allah.
Dia berjalan ke arahku dan aku berpikir “Hari ini aku akan mati. Ini adalah hari terakhir aku hidup. Aku akan mati. Aku seorang pria kulit putih di Leb-Land (Libanon). Apa yang harus kulakukan? Aku akan mati.
Dia terus berjalan bagaikan berjalan di Gurun Sahara, sebuah abaya (gamis) yang besar, enggot yang lebat. Tapi subhanallah, kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah “Selamat siang kawan! Apa kabarmu?” Subhanallah, aku sangat terkejut dengan keramahannya.
Sebagai orang Australia -orang Australia jangan tersinggung- tapi didikanku berasal dari didikan negaraku. Orang tuaku membesarkanku sebagai seorang atheis. Mereka dibesarkan sebagai Kristiani. Mereka terpaksa pergi ke gereja tiap Minggu dan mereka sangat membenci hal itu. Jadi ketika aku dan saudara-saudaraku lahir, mereka menanamkan di otak kami bahwa “Ketika kau mati, selesai sudah. Itu saja. Tidak ada akhirat, tidak ada Tuhan, itu semua bohong. Jadi aku dibesarkan sebagai atheis.
Jadi, ketika aku beralan, aku melihat Abu Hamza dan dia berbicara kepadaku dengan sangat sopan, aku sangat bersyukur. Karena perasaanku aku telah melihatnya tadi di berita jam 5, ia sedang membajak sebauh pesawat di hari sebelumnya.
Orang Australia juga ramah, jangan salah paham, tapi Leboz (Orang Libanon) adalah orang yang ramah yang pernah kutemui. Seiring Abu Hamza berbicara, saudara-saudara muslim yang lainnya membuatkanku secangkir teh. Jujur saja, aku harus bolak-balik ke toilet setiap 5 menit. Mereka terus saja menyediakanku teh dan biskuit. Aku tak pernah dijamu seperti ini sebelumnya. Dan kupikir, di sisi lain, aku terus kembali karena biskuitnya, dan juga karena agamanya.
Jadi, ketika duduk bersama dengan saudara-saudara muslim ini, akupun bertanya. Kutanya segala pertanyaan yang pernah kuajukan kepada pendeta, pastor, dan teman-temanku. Subhanallah, hal yang paling menyentuhku adalah, setiap aku bertanya, mereka tidak hanya menjawab, mereka mengambil Alquran dan berkata, “Baca ini bro.” dan di sana ada jawabannya kapanpun aku bertanya.
Dan aku bertanya pertanyaan lainnya, pertanyaan yang sulit, bukan pertanyaan yang mudah, “Kenapa wanita harus mengenakan jilbab? Kenapa dengan jilbab? Bagaimana bisa aku boleh punya 4 istri tapi wanita tidak boleh punya 4 suami? Aku ingin tahu segala pertanyaan sulit yang merupakan pertanyaan yang akan kalian juga ajukan ketika kalian baru tahu tentang Islam.
Setelah sekian lama mereka terus menjawab pertanyaan dengan Alquran, bukan dari pendapat pribadi mereka dan aku jadi frustasi karenanya. Dan sebenarnya aku berkata pada salah satu saudara muslim. Dalam waktu ini, aku telah bolak-balik ke sana sekian minggu, di sana selalu ada beberapa saudara muslim ketika aku pergi. Dan aku bertanya kepada salah satu satu diantara mereka “Apa pendapatmu tentang masalah ini?” Kenapa kau tidak memberikan pendapatmu? Dan salah satu saudara muslim berkata kepadaku “Aku tidak boleh berpendapat dengan pendapatku, karena ini adalah firman Tuhan.”
Subhanallah, aku ingat hal itu sangat menyentuh hatiku. Aku bertanya, “Bolehkah aku membawa satu buah Alquran?” Dan aku tidak mengatakan bahwa aku akan meninggalkannya di sofa atau semisalnya. Aku akan menghormati kitab ini.
Aku membawa Alquran pulang dan mulai membacanya. Apa yang kutemukan saat membaca Alquran tidak seperti aku sedang membaca sebuah cerita. Itu terasa seperti seseorang memberiku perintah atau petunjuk.
Di suatu malam, aku memutuskan untuk mencoba dan membuat suasana rohaniah. Aku menyalakan lilin, membiarkan jendela dan gorden terbuka. Aku mencoba untuk benar-benar merasakan nuansa rohani. hari itu adalah malam musim panas di Melbourne. Dan aku duduk disana berpikir “Ini dia! Inilah malamnya.”
Aku telah menyelidiki semua bukti rohani, semua bukti ilmu pengetahuan tentang fakta bahwa gunung adalah penyangga bumi, tentang bagaimana embrio berkembang dalam janin wanita semuanya adalah bukti yang menakubkan tapi aku masih butuh sedikit motivasi lagi. Ini terasa seperti aku berada di pinggir sebuah tebing, aku siap melompat, aku hanya butuh sebuah dorongan.
Jadi, aku duduk di sana dan terasa sangat sunyi. Aku membaca Alquran dan berhenti. Aku mengatakan, “Allah, inilah saatnya. Inilah waktunya aku memasuki Islam, apa yang aku butuhkan hanyalah sedikit tanda kebesaran-Mu, sedikit saja, tidak usah yang besar, mungkin sebuah kilat, mungkin setengah rumahku ambruk, atau Kau tahu, yang kecil. Kecil untuk-Mu, Kaulah yang menciptakan bumi, ayolah.
Jadi aku duduk disana, aku sedang menunggu kemungkinan api lilinnya melompat 4 meter di udara seperti di film-film. Dan aku berkata, “Oke, ayolah!” Dan subhanallah, tidak teradi apa-apa. Benar-benar tidak terjadi apapun.
Seumurnya aku sangat kecewa. Aku masih duduk disana dan kuulangi perkataanku, “Allah, ini kesempatan-Mu. Aku di sini. Aku tidak pergi kemanapun. Aku akan memberi-Mu kesempatan kedua. Mungkin Kau sedang sibuk. Ini siang hari, mungkin Kau sedang mengatur dunia karena ada banyak hal yang terjadi. Kali ini mungkin hanya penampakan karpet terbang, Kau tahu sesuatu yang kecil., lupakan saja tentang rumah atau lilin tadi, seekor burung bisa kentut di luar, aku tak peduli, apapun itu. Oke, ayolah.
Dan subhanallah, benar-benar tidak ada apa pun yang terjadi, bahkan aku tidak dapat berkata “Oh itu dia, temboknya jadi retak, itu dia!” Benar-benar tidak ada yang terjadi. Aku sangat kecewa dan cemberut.
Aku duduk di sana berpikir, sudahlah, ini kesempatan terakhirku masuk Islam dan benar-benar belum menemukannya. Namun kuambil lagi Alquran dan kubaca lagi. Subhanallah, ayat berikutnya di halaman selanjutnya “Untuk kalian yang meminta petunjuk, tidakkah telah Kami tunjukkan? Lihatlah di sekitarmu., lihatlah bintang-bintang, lihatlah matahari, lihatlah air. Inilah tanda-tanda untuk orang yang mengetahui.” Subhanallah… Aku menutupi kepalaku dan berpura-pura aku sedang tertidur, setakut itulah aku.
Aku tak percaya betapa sombongnya aku menginginkan tanda yang ku-inginkan padahal sudah ada sekian lama tanda-tanda kebesaran Allah di sekelilingku. Fakta adanya dunia, adanya ciptaan, inilah tanda-tanda bagi kita.
Hari berikutnya aku memutuskan inilah saatnya aku menjadi muslim. Seumurnya aku telah meneliti Islam selama kurang lebih 6 bulan. Aku pergi ke Masjid dan berkata pada diriku sendiri “Inilah saatnya aku akan mengucapkan syahadat.” Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tak tahu apa kata-katanya. Hari itu dekat dengan shalat isya, mungkin saja, 7 atau jam 8 malam. Aku masuk ke dalam masjid dan aku tidak percaya ada sekitar 1000 orang di dalam masjid tersebut. Aku berpikir “Subhanallah, lihatlah ini, betapa kuatnya mereka!” Ternyata itu hari pertama Ramadhan.
Jadi aku duduk disana dan aku sangat gugup saat itu. Aku harus berdiri dan seseorang membimbingku “Kau harus mengucapkan kata-kata ini bro ‘asy-hadu‘” Aku katakan “Apa? Ash apa? Bisakah dalam bahasa Inggris saja?” Orang itu mengatakan, “Tidak, kau harus mengatakannya dalam bahasa Arab.”
Aku berpikir, lihatlah semua lautan jenggot ini dan aku harus mengatakannya di depan mereka semua?! Kalau aku mengucapkannya dengan salah, aku bisa mati. Sampai demikian rasa takutku karena image umat Islam. Dan mereka semua menyorotkan pandangan mereka padaku, padahal orang Australia tidak tahan dengan tatapan demikian.
Aku berdiri dan subhanallah, seiring aku mengucapkan kata-kata itu, semua ketakutan menghilang dari pikiranku. Terasa seperti sebuah shower ada dalam kepalaku dan seseorang menyalakan air dinginnya. Terasa seakan-akan aku telah dibasuh bersih. Aku ucapkan syahadat dan aku tak menduga begitu banyak saudara muslim menghampiri dan “Takbir! Allahu Akbar!!” Lalu mereka mulai menciumku dan memelukku. Aku tidak pernah dicium oleh begitu banyak pria dalam hidupku, tapi itu adalah hari yang indah, harus kuakui. Hari itu adalah hari dimana aku mendapat lebih banyak saudara daripada yang kubayangkan.
Keluargaku begitu khawatir bahwa aku akan menjadi sedikit aneh, bahwa aku akan menembakkan AK-47 dan meledakkan granat.  Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa agama ini membuatku menjadi orang yang lebih baik dan bisa diandalkan.

Dari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran

Yahiye Adam Godhan adalah anak seorang tukang daging yang banyak menyangsikan dan menentang dogma Kristen. Ia juga merasa heran melihat teman-temannya beribadah kepada Nabi Isa ‘alaihissalam. Di kemudian hari, ketika ia mulai mengenal Islam dan Alquran, ia mendapatkan alasan yang kuat mengapa harus menjadi seorang muslim.
Yahiye menceritakan kisah hidupnya sejak remaja hingga menemukan Islam sebagai jalan hidup yang hakiki. Ia bertutur:
Saat berusia 17 tahun, aku memiliki pengalaman yang sedikit berbeda dengan pengalaman-pengalaman remaja Amerika pada umumnya. Aku dibesarkan di sebuah peternakan kambing di tengah pedesaan, di Western Riverside County, California. Di peternakan keluarga itu, peternakan kami mampu menghasilkan susu, keju, dan daging dari 150 sampai 200 hewan yang kami miliki. Ayahku adalah seorang tukang daging yang menyembelih hewan-hewan pedagingnya dengan cara islami. Kemudian ia memasoknya ke toko makanan Islam yang terletak beberapa blok dari Islamic Center di pusat kota Los Angeles.
Ayahku dibesarkan sebagai seorang agnotis atau ateis, kemudian menjadi penganut Kristen karena tak sengaja mempelajari Injil yang ia temukan tertinggal di pantai. Ayahku punya beberapa teman yang beragama Islam, tapi saat ini, semua teman-teman muslimnya sudah pindah dari California. Sementara ibuku, sejak kecil dididik sebagai seorang Katolik namun ia memiliki prinsip yang sama dengan ayahku, sama-sama tidak mengimani konsep trinitas.
Aku dan saudara-saudaraku mengenyam pendidikan home schooling. Perlu diketahui, kebanyakan keluarga yang mengambil home schooling adalah orang-orang Kristen. Selama delapan tahun lebih, keluargaku berinteraksi dengan komunitas Kristen di home schooling ini. Namun, justru hal itulah yang mulai membuka mataku.
Aku mulai menemukan hal-hal yang kuanggap aneh, meskipun Kristen menyatakan bahwa mereka penganut trinitas, kenyataannya mereka hanya menujukan doa-doa mereka kepada Yesus. Menurutku hal itu benar-benar mengherankan. Orang-orang Kristen menganggap hal itu sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan. Sejak saat itu, secara bertahap aku menyadari bahwa aku tidak bisa menjadi seorang penganut Kristen.
Selanjutnya, aku sangat terobsesi dengan aliran pemuja setan yang ada pada musik heavy metal. Dan tentu saja keluargaku sangat menentang keras hobi baruku ini. Mulailah kuhabiskan hari-hariku untuk terus mendalami musik ini; aku mulai menjalani hidup kotor dan jorok serta menjauhi kebersihan, kamarku kubiarkan begitu sangat berantakan dan kacau, dan hubungnku dengan orang tua mulai menegang, walaupun aku juga sering meminta maaf kepada mereka.
Di tahun berikutnya, aku mulai mendengar khotbah berapi-api di radio dari Kristen Apokaliptik, menceritakan tentang ancaman Islam. Namun peringatan mereka malah menimbulkan rasa ketertarikan di hatiku untuk mengetahui Islam lebih jauh. Aku anggap hal ini sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi kekosongan.
Titik balik dari kesia-siaan yang aku lakukan adalah ketika pindah ke Santa Ana, California, tinggal bersama nenekku. Di California, aku berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi apa mau dikata, mencari pekerjaan itu sangat mudah diucapkan namun sulit untuk dilalui. Dan saat itulah aku mulai menemukan tempat-tempat diskusi Islam.
Disana, aku menemukan bahwa keyakinan dan praktik agama ini benar-benar sesuai dengan fitrah dan logika manusia. Islam mengajarkan bahwa Allah bukanlah bagian dari manusia, akan tetapi Dia sebagai Dzat yang terpisah dari manusia, esa tak berbilang. Islam memiliki kitab suci yang sangat mudah untuk dipahami sekalipun oleh orang awam. Tidak ada kepausan yang dianggap sempurna dalam hal penafsiran. Setiap muslim memiliki kebebasan menafsirkan Alquran dengan kesadaran akan kadar ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Muslim tidak meyakini bahwa semua orang ditakdirkan masuk neraka. Sehingga Tuhan tidak perlu mengorbankan dirinya disiksa di tiang salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Muslim meyakini bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun, kecuali bagi mereka yang ingkar dan memang tidak mau bertaubat kepada-Nya. Muslim tidak percaya akan adanya ras terpilih, semua sama di mata Allah yang membedakannya hanyalah takwa. Dan masih banyak hal-hal lain.
Setelah mulai membaca terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris, aku semakin yakin akan kebenaran dan keaslian ajaran Allah yang terkandung dalam 114 surat Alquran. Setelah bertahun-tahun bergaul dengan orang-orang Islam, aku tahu benar bahwa mereka bukanlah orang-orang yang haus darah, teroris, dan barbar, seperti yang digambarkan oleh media dan para aktivis Injil.
Bekal inilah yang membuatku semakin tertarik untuk mengetahui dan meneliti Islam lebih jauh, lebih dari yang orang lain ketahui. Karena aku belum bisa memutuskan dan memantabkan hati kalau Islam adalah benar-benar takdirku.
Islamic Society of Orange Country
Islamic Society of Orange Country, California.
Sampai akhirnya, pencarian tersebut menemui titik temu. Menurutku, ini adalah proses yang sangat alami tanpa ada paksaan. Pada November 1995, aku mengunjungi komunitas Islam di California, Islamic Society of Orange County, di Garden Grove. Aku katakan kepada salah seorang saudara muslim yang mengurus perpustakaan di sana, bahwa aku ingin memeluk Islam. Lalu dia memberiku beberapa bahan bacaan, dan kemudian aku mengucapkan syahadat di dalam masjid yang penuh sesak.
Minggu berikutnya, kuhabiskan untuk mempelajari tata cara shalat dan merenungkan kebesaran Allah. Menjadi seorang muslim benar-benar sesuatu yang sangat luar biasa!
Subhana rabbiyal ‘aziim!

Sabtu, 16 Januari 2016

Kisah Hikmah Islami | 6 PERKARA YANG ALLAH SEMBUNYIKAN

Setelah Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang , sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000 sayap). Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata: "Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik daripada aku?." Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. "Tidak" Kemudian Jibrail as berdiri serta sholat dua rakaat kerana syukur kepada Allah swt, dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun....
Setelah selesai Jibrail as sholat, maka Allah SWT berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, pikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga.
Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya sholat mereka itu aku lebih sukai dari sholatmu itu. Kerana mereka mengerjakan sholat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan sholat bukan atas perintahKu. Kemudian Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?" Lalu Allah berfirman yang bermaksud. "Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal...
"Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma'waa. Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud: "Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya?"
Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan.... .
Marilah sama-sama kita pikirkan dan berusaha lakukan... Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara iaitu :
1. Allah S.W.T telah menyembunyikan redha-Nya dalam taat.
2. Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat.
3. Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.
4 Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
5. Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat (yang lima waktu).
6. Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat didalam semua hari.

Kisah Inspiratif Islami | Pengorbanan Orang Tua untuk Anaknya

Malam itu seorang ibu menunggu suaminya pulang dari kerja. Ibu itu cemas karena sampai jam setengah sepuluh malam suaminya belum juga pulang. Cemasnya bertambah ketika dentang jam dinding menunjukkan pukul sepuluh. Lambat laun kecemasannya berkurang tatkala ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah pintu. Disibakkan segera gorden yang menutupi kaca besar disamping pintu. Tak sabar ingin melihat suaminya pulang. Ternyata benar, suara langkah kaki itu milik suaminya. Dibukanya pintu untuk segera menyambut kepulangan suaminya...

Sesampainya di dalam rumah, suaminya mempersilahkan istrinya duduk seraya ia berkata, “Maafkan saya istriku, saya membuatmu cemas. Tadi saya harus menambah penghasilan kita untuk bersalinmu nanti. Sepulang kerja saya gunakan motor kita untuk menarik ojek di dekat kantor. Lumayan bisa nambah-nambah.” Sambil mengelus-elus perutnya yang buncit menjawab,”Saya khawatir terjadi apa-apa. Sudah jam sepuluh cuma kamu belum pulang juga. Kalau saya tiba-tiba mau melahirkan bagaimana?” Dengan penuh bijak suaminya menenangkan istrinya,”Makanya kita harus berdoa terus kepada Allah agar anak kita bisa lahir dengan selamat. Walau saya tidak ada di samping kamu, insyaallah, jika Dia berkehendak maka kamu dan anak kita akan diselamatkannya.”

Di pagi hari, istrinya mengeluh perutnya sakit. Sepertinya akan melahirkan. Dengan sigap suaminya memanggil taksi untuk membawa istrinya ke rumah bersalin terdekat. Di dalam taksi suaminya terus berdoa. “Ya Allah, jika Engkau berkehendak maka tidak ada satupun makhluk yang dapat menolak kehendak-Mu. Izinkanlah aku meminta pada-Mu Ya Robbi pencipta manusia. Istriku akan melahirkan, buatlah ia tenang dalam perjalanannya menuju rumah bersalin agar kegelisahanku berkurang. Ya Robbi, lancarkanlah persalinannya dan selamatkanlah keduanya. Ya Allah, karuniakanlah hamba anak yang sempurna dan sholeh, yang nantinya dapat membahagiakan kami di dunia dan akhirat.”

Sesampainya di rumah bersalin, dipanggilnya suster jaga untuk segera menolong istrinya yang akan melahirkan. Setelah dibawa ke dalam ruang bersalin oleh suster, suaminya menunggu di luar ruang. Harap cemas menyelimutinya. Gelisah menghampiri saat terdengar suara teriakan istrinya dari dalam ruangan. “Sepertinya proses persalinan sedang berlangsung,” pikirnya seraya ia memanjatkan doa kepada Allah agar Dia berkenan menyelamatkan istri dan anaknya. Ya, suaminya tak pernah lepas dari berdoa. Ia sangat yakin hanya kepada Allah ia memohon pertolongan.
Tak lama terdengarlah suara tangis bayi dari dalam ruang bersalin. Haru menyelimuti sang suami. Tak terasa air mata pun menetes deras. Ia bersimpuh sujud seraya berdoa mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt, Sang Khaliq yang telah menyelamatkan anaknya. Mendadak muncul pertanyaan dalam hatinya, bagaimana dengan istrinya. Dilanjutkan sujudnya, kini ia meminta agar diselamatkan istrinya, ibu dari anaknya. Dalam sujudnya ia terkaget dengan suara derit pintu dan seorang wanita yang memanggilnya. Oh ternyata dokter yang menolong istrinya keluar dari ruang sambil berucap, “Selamat ya pak! Anak dan istri bapak selamat. Sekarang bapak bisa melihat ke dalam. Silahkan..”

Mendengar itu, ia langsung saja menerobos masuk ke dalam ruang. Dengan penuh cinta ia langsung menggendong bayinya. Lalu ia pun mengumandangkan azan dan iqomat di telinga kanan dan kiri. Saat azan dan iqomat dikumandangkan air mendadak deras mengalir keluar dari matanya. Rupanya ia tak kuasa menahan tangis haru. Selepas itu tak henti-hentinya ia bersyukur kepada Allah atas karunia dan nikmat yang Allah berikan berupa anak dan keselamatan anak-istrinya.

*****

Saudaraku,
Seringkali kita lupa akan sosok yang satu itu. Kisah di atas mungkin cukup untuk mengingatkan kembali sesungguhnya sosok pahlawan itu ada di sekitar kita. Bahkan mereka selalu bersama kita sehari-hari. Setiap pagi selalu membangunkan kita untuk sholat shubuh dan menyiapkan sarapan untuk keluarga. Tatkala kita sakit mereka yang pertama kali mengkhawatirkan keadaan kita dan membawa ke rumah sakit. Mereka tak peduli berapa biaya yang dikeluarkan agar kita sehat kembali. Di pikiran mereka, jangan sampai anak saya terlalu lama merasakan sakitnya.

Saudaraku,
Karena itu seorang ibu dengan rela, siang dan malam menjaga kita. Ia takut kalau kita memerlukan sesuatu atau hanya sekedar memberi minum. Ketika suhu badan kita meninggi ia pun panik berteriak memanggil dokter. Dalam kondisi seperti itu, seorang ayah dengan sekuat tenaga mencari penghasilan tambahan agar ia dapat membiayai pengobatan anaknya. Bahkan berbagai cara terkadang dilakukan. Jika perlu berhutang akan dilakoninya, pintasnya.

Itu hanya sebagian kecil realita dari sosok pahlawan itu. Dalam kondisi yang lain mungkin kita bisa mengingatnya kembali. Bagaimana dua orang pahlawan itu sibuk mempersiapkan berbagai hal tatkala mendengar anaknya masuk ke perguruan tinggi. Mereka tak pernah mengeluh hatta mereka tidak memiliki uang sedikit pun. Mereka selalu menutupi kondisi sebenarnya dengan baik, hanya untuk menyenangkan hati anaknya. Prinsip mereka, biarlah kami berkorban jauh dari kesenangan asalkan anak kami tidak sedih.

Cukupkah realita itu untuk mengkategorikan dua sosok, ayah dan ibu, sebagai pahlawan? Bahkan jika bisa seharusnya mereka menyandang, ’Pahlawan Sejati’ dari seluruh pahlawan yang pernah ada di negeri dan dunia ini. Karena ayah dan ibu, mereka berjuang dengan seluruh jiwa dan harta. Tak ada sejengkal dari jasadnya yang tak ia korbankan demi kebahagiaan anak tercinta. Tak ada sepeserpun uang yang mereka tak keluarkan untuk kepentingan anaknya. Bahkan yang kini kita sebut sebagai pahlawan, apakah mereka adalah Jenderal Sudirman atau Bung Tomo, mereka dilahirkan dan dibesarkan oleh dua sosok pahlawan ini

Saudaraku,
Berbahagialah kalian yang disekitarnya masih ada dua sosok pahlawan, ayah dan ibu. Jagalah mereka dengan baik. Usahlah kita berperilaku tak baik pada mereka. Apalagi sampai kata ’ahh’ menghiasi mulut kita saat berbicara dengan mereka. Mereka lebih dari sekedar pahlawan tanpa tanda jasa. Jika perlu, apa yang mereka inginkan kita berusaha untuk memenuhinya. Melihat kita menjadi seorang sarjana adalah harapan mereka. Dan menjadi anak yang sholeh-sholehah, berbakti pada mereka, dan berguna bagi ummat adalah cita-cita mereka. Semoga kita dapat mewujudkannya!

Kisah Pelacur yang Menjadi Ahli Surga

Suatu ketika di suatu negeri, hiduplah seoarang wanita bernama Al-Malikah. Dia adalah wanita tunasusila keturunan Bani Israil. Al-Malikah dikenal di negerinya sebagai pelacur kelas atas. Bayaran yang ia peroleh juga cukup tinggi.
Kecantikannya sangat terkenal sehingga banyak pemuda yang menyukainya. Tidak terkecuali seorang pemuda bernama Abid. Abid sebenarnya pemuda miskin yang taat ibadah. Namun kepopuleran paras cantik Al-Malikah di seantero negeri rupanya telah menggoda keimanan sang pemuda untuk mencoba menikmati kecantikan Al-Malikah....

Sayangnya untuk bisa bertemu Al-Malikah, Abid harus mengeluarkan biaya sebesar 100 dinar. Karena besarnya uang bayaran itu, Abid harus bekerja sekuat tenaga untuk mengumpulkan uang. Dia ingin bertemu dengan ‘pujaan’ hatinya. Setelah uang terkumpul, datanglah Abid menemui Al-Malikah.
Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Ketika Abid telah berada di hadapan Al-Malikah, tiba-tiba tubuhnya menjadi gemetar. Keringat bercucuran keluar dari sekujur tubuhnya. Yang terjadi, sang pemuda justru ingin lari dari tempat itu. Al-Malikah malah menjadi heran dengan tingkah Abid yang mendadak berubah.
Ketika Al-Malikah sudah berada di depannya, Abid justru teringat akan Rab-nya. “Aku takut kepada Allah, bagaimana aku mempertanggungjawabkan perbuatan maksiatku nanti,” kata Abid.

Ucapan Abid yang spontan malah membuat Al-Malikah terkejut. Entah bagaimana, ucapan Abid seakan menjadi wasilah yang memberi kesadaran kepada Al-Malikah. Di luar dugaan, hati Al-Malikah tersentuh oleh ucapan Abid yang polos itu.
Abid pun lantas pergi menjauh meninggalkan Al-Malikah. Kakinya langsung berjalan seribu langkah. Namun tanpa diduga, belum jauh Abid meninggalkan tempat itu, Al-Malikah mengejar dan menghentikan langkah Abid. Al-Malikah mencegah Abid. Tapi bukan untuk memaksa Abid untuk berzina. Yang dilakukan Al-Malikah justru meminta Abid menikahinya. Perempuan itu tiba-tiba menangis di depan Abid, sambil memohon-mohon. Tentu saja kini giliran tingkah Al-Malikah yang membuat heran Abid.
Bahkan dengan nada mengancam, Al-Malikah tidak akan melepaskan langkah Abid sebelum pemuda itu benar-benar berjanji menikahinya. Namun usaha Al-Malikah sia-sia. Abid berhasil menjauh hingga menghilang dari pandangan Al-Malikah.
Keteguhan iman sang pemuda rupanya telah menawan hati Al-Malikah. Kata-kata keimanan yang keluar dari mulut Abid benar-benar telah membuka hati, mata dan pikiran sang wanita. Usai pertemuan yang awalnya untuk bertransaksi maksiat kepada Allah itu, Al-Malikah bertekad untuk memperbaiki diri dan segera keluar ‘lembah hitam’ pekerjaannya. Tujuannya tak lain, menyempurnakan benih iman yang mulai tumbuh karena disiram ucapan sang pemuda. Dia pun mencari sang pemuda hingga ke pelosok.
Bertahun-tahun Al-Malikah berjalan keluar masuk kampung hanya untuk mencari sosok pemuda teguh iman yang pernah ditemuinya itu. Namun usaha yang dilakukan Al-Malikah kandas. Abid mengetahui jika sang wanita pelacur mencari-cari dirinya. Karena ketakutannya kepada Allah, maka Abid selalu menghindar dan bersembunyi. Karena ketakutannya yang luar biasa kepada Tuhannya itu, hingga membuat Abid pingsan lalu meninggal.

Kabar meninggalnya Abid ini rupanya sampai juga ke telinga Al-Malikah. Tentu saja kabar itu membuat Al-Malikah syok dan bersedih. Usahanya untuk dapat bersuamikan lelaki saleh harus kandas, sementara benih iman di hatinya baru saja tumbuh.
Al-Malikah lalu bergegas ke rumah tempat disemayamkannya Abid untuk bertakziyah. Tekadnya sudah bulat, memperbaiki diri dan keimanannya. Karena tekadnya itu, Al-Malikah lalu berniat menikahi saudara Abid. Dalam pandangannya, jika ucapan dan perilaku Abid dapat mempengaruhi dirinya, apalagi terhadap saudaranya yang lebih dekat itu. Pastilah, menurut Al-Malikah, saudara Abid juga memiliki keteguhan iman yang tak kalah kokohnya dengan Abid.
Ternyata saudara Abid menerima permintaan dari sang wanita paras cantik ini. Keduanya pun menikah, meskipun sebenarnya Al-Malikah tahu jika baik Abid maupun saudaranya adalah pemuda miskin. Bagi Al-Malikah yang sudah bertekad kuat, hal itu bukan penghalang. Iman di hati yang telah disiram Abid kini menjadi kekayaannya yang baru. Karena kekayan iman baginya lebih besar dari sekadar kekayaan duniawi.
Al-Malikah lalu hidup berbahagia dengan lelaki saleh, saudara Abid. Dikabarkan, Al-Malikah menjadi salah satu perempuan bani Israil calon penghuni surga.

Kisah Mengagumkan Tentang Bersihnya Niat

Tholhah bin ‘Abdirrahman bin’ Auf adalah orang paling terpandang dari suku Quraisy di zamannya.
Suatu hari, isteri beliau berkata kepadanya : “Saya belum pernah melihat ada kaum yang paling mudah mengeluh seperti saudara² Anda.”
Tholhah bertanya : “Kenapa bisa begitu?”
Isterinya menjawab : “Karena saya perhatikan, jika Anda dalam keadaan berharta (kaya), mereka selalu bersama Anda. Namun, jika Anda tidak memiliki harta (fakir), mereka meninggalkan Anda.”
Tholhah pun menjawab : “Hal ini, demi Allah! Bahkan merupakan kemuliaan akhlak mereka!
Mereka mendatangi kita saat kita memiliki kemampuan untuk memuliakan mereka.
Dan mereka meninggalkan kita saat kondisi kita tidak mampu untuk memenuhi hak mereka.”
Imam al-Mâwardî ketika mengomentari kisah di atas mengatakan :
“Perhatikanlah, bagaimana beliau menakwilkan hal ini dengan kemurahanhatinya, sehingga beliau jadikan perbuatan buruk mereka sebagai suatu kebaikan, dan beliau berikan udzur (dispensasi) secara nyata.
Dan hal ini, demi Allâh, menunjukkan bahwa hati yang bersih itu adalah ketenangan di dunia dan ghanimah (harta rampasan) di akhirat, serta merupakan sebab masuk ke dalam surga.
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS al-Hijr : 47)

Pengertian dosa besar dan Contoh – contoh perbuatan dosa

A. Pengertian dosa besar
Perkataan dosa berasal dari bahasa sansekerta, yang dalam bahasa arabnya disebut az-zanbu, al-ismu  atau al-jurmu. Menurut istilah ulama fukaha ( ahli hukum islam)  dosa adalah akibat tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang hukumnya wajib dan mengerjakan larangan Allah yang hukumnya haram. Ulama fukaha sepakat bahwa dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam denganhukuman
dunia, azab di akhirat, dan dilaknat oleh Allah SWT dan Rasulullah Saw.Para pelaku dosa akan mendapat  penghapusan dosa apabila dia bertobat sungguh – sungguh ( tobat nasuha ). Hal ini sesuai penegasan Allah SWT dalamAl-Quran surat At-Tahrim, 66:8, juga Rasulullah Saw bersabda:Artinya:
“Orang yang bertobat dari dosanya, seperti orang yang tidak berdosa.”
B. Contoh – contoh perbuatan dosa
1. dosa besar terhadap Allah SWT
Syirik Dalam istilah ilmu tauhid syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatuselainnya, baik dalam zatNya, sifatNya, af’al-Nya (perbuatannya). Syirik merupakandosa yang paling berat sehingga pelakunya tidak akan memperoleh ampunan kecualidengan bertobat nasuha.
# Kufur Yaitu mengingkari adanya Allah SWT dan segala ajarannya yang disampaikan olehNabi atau RasulNya.
# Nifak Yaitu menampakkan sikap, ucapan dan perbuatan yang sesunggunya bertentangandengan apa yang tersembunyi dalam hatinya.
# Fasik Melupakan Allah seperti meninggalkan Salat 5 waktu, tidak berjakat, bahkan bisaberbuat riddah.
2. dosa besar terhadap diri sendiridosa basar terhadap terhadap diri sendiri adalah perbuatan besar yang objek atausasarannya adalah diri sendiri, seperti membunuh diri sendiri.Membunuh diri sendiri, dengan cara apapun merupakan perbuatan yang dilarangAllah SWT dan Haram hukumnya serta termasuk dosa besar. Hal ini sesuai denganfirmanNya :Artinya :
 “Dan janganlah kamu membunuh diri mu sendiri, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.”
3. Dosa besr dalam keluargaSalah satu contoh dosa besar dalam keluarga ialah durhaka kepada orang tua hal inisesuai dengan hadist yang berdumber dari abu bakar r.a. Rasulullah Saw bersabda :Artinya :
“Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar?” Kami para sahabat menjawab,” baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah Saw bersabda,” menyekutukan Allahdan mendurhakai kedua orang tua.”
Contoh – contoh perbuatan yang termasuk durhaka pada kedua orang tua seperi :a. melakukan penganiayaan terhadap fisik kedua orang tuab. melontarka caci maki atau kata – kata yang menyakitkan hati kedua orang tua
 
#. mengancam kedua orang tua agar memberikan sesuatu, padahal kedua orangtuanya tidak mampuAnak yang durhaka kepada orang tuanya akan mendapat murka Allah SWT, siksadunia dan azab di akhirat
4. Dosa besar dalam pemenuhan seksuala. zinahb. homo seksualc. menuduh zinah
5. Dosa besar dalam makanan dan minumana. MakananMakanan – makanan yang haram sesuai dangan firman Allah SWT : memakan bangkai,darah, daging babi dan hewan yang disembelih tidak mengatas namakan Allah.
#. Meminun Khamar Perkataan  khamar  berasal  dari  kata  “khamran”  yang  artinya tertutup,  terhalang,tersembunyi. Digunakan sebagai sebutan menghalangi akalsehat peminumnya
6. Dosa besar dalam kehidupan bermasyarakata. PembunuhanPembunuhan  adalah perbuatan  yang  menyebabkan  lenyapnya  nyawa  seseorang.Membunuh orang dengan sengaja merupakan perbuatan biadab yang hukumnya haramdan pelakunya di murkai dan di kutuk Allah.Ditinjau darisegi perbuatannya, pembunuhan dapat dibagi 3 macam :
1. Pembunuhan dengan sengaja atau direncanakan
2. Pembunuhan seperti sengaja
3. Pembunuhan tidak sengajab. menganiaya orang
#.Mencuri menurut  ilmu  fikih  mencuri  adalah  mengambil  harta  orang  lain  dari tempatpenyimpanannya secara diam – diam.d. Merampok Ialah mengambil harta milik orang lain dengan kekerasan atau ancaman
C. Menghindari perbuatan dosa besar
1. Senantiasa mengingat firman Allah SWT
2. Setiap umat islam hendaknya menyadari bahwa melakukan dosa besar 
3. Orang – orang yang beriman dimana pun dan kapan pun dia berada tentu tidak akan melakukan dosa besar 
4. Muslim atau muslimah yang berdisiplin mengerjakan salat fardu, apalagi kalauditambah  dengan  salat  sunah,  tentu  akan  mampu  mengendalikan  diri dariperbuatan keji dan mungkar 
5. Orang – orang yang beriman akan berusaha agar senantiasa beramal saleh danmengendalikan diri untuk tidak berbuat dosa besar
Agama Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Allah swt. sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila, memcela, memfitnah, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah. Dosa besar merupakan perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan Allah swt, yang diancam dengan siksa neraka, kemurkaan, laknat, dan azab Allah baik di dunia maupun di akhirat. Di antara perbuatan-perbuatan dosa besar, antara lain: 1. Syirik Perbuatan syirik adalah perbuatan maksiat yang dosanya paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah. 2. Membunuh tanpa sebab yang benar. Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar dan Akibatnya Perbuatan Membunuh tanpa sebab yang benar ini diancam Allah swt. dengan hukum qisas (bentuk hukumannya serupa tindakan yang dilakukan) 3. Zina. Perbuatan zina diancam dengan hukuman cambukan 100 kali bagi pelaku yang belum menikah dan hukuman rajam bagi yang sudah menikah 4. Mencuri dan merampok. Perbuatan ini diancam dengan hukuman potong tangan Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar dan Akibatnya 1. Pencurian dan Perampokan Mencuri merupakan perbuatan mengambil barang hak milik orang lain dengan maksud untuk memiliki tanpa izin dan sepengatuhan pemiliknya. Merampas adalah kejahatan sejenis dengan pencurian, mengambil atau menguasai harta milik orang lain dengan cara paksa, disertai dengan melakukan kekerasan, ancaman kekerasan, dan bahkan pembunuhan sedangkan pemiliknya mengetahui kejadian tersebut. Perbuatan-perbuatan tersebut termasuk perbuatan haram dam merupakan dosa besar yang wajib dijauhi oleh setiap individu. Oleh sebab itu, tepat sekali penegasan Allah SWT dan rasul-Nya. Mereka dianggap menyatakan perang terhadap Allah dan rasulnya karena yang mereka lakukan merupakan perbuatan melawan hukum Allah SWT dan mengganggu masyarakat yang dilindungi oleh hukum. Orang-orang yang memerangi Allah dan rasul Nya disebutkan dalam Al-qur'an yang artinya sebagai berikut. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya) dengan demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS Al Maidah : 33) Firman Allah Swt. yang lain perihal pencurian yang dapat dikenakan hukum dengan potong tangan adalah sebagai berikut. Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya, (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah dan Allah maha perkasa dan maha bijaksana.” (QS Al Maidah : 38) Pengertian hukum potong tangan ada beberapa pendapat. Selain pengertian tangannya yang dipotong, dipenjarakan lalu dibimbing sehingga sifat tercela tersebut dapat hilang. Perbuatan mencuri, merampok dan merampas jelas sangat berbahaya bagi orang lain juga terhadap diri. a. Bahaya dan akibatnya untuk diri pelaku 1. Merongrong ketenangan jiwa 2. Menjauhkan diri dari Tuhan 3. Melumpuhkan daya kerja 4. Merusak jasmani dan rohani/akal 5. Tidak adanya ketenangan dalam kehidupan si pelaku. b. Bahaya dan akibatnya bagi orang lain 1. Merusak hubungan dengan manusia dan lingkungan 2. Ketenangan dan keamanan masyarakat terganggu 3. Menjatuhkan nama baik di masyarakat dan lingkungannya 2. Pembunuhan Hak-hak yang paling utama bagi setiap insan manusia yang dijamin pula oleh Islam adalah hak hidup, hak pemilikan, hak kemerdekaan, hak pemeliharaan kehormatan, hak persamaan, dan hak menuntut ilmu pengetahuan. Diantara hak-hak tersebut, hak yang paling penting dan mendapat perhatian adalah hak hidup. Firman Allah SWT. yang artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu alasan yang benar.” (QS Al Isra : 33) Islam memberikan perhatian terhadap perlindungan jiwa dan Allah mengancam orang yang merampas hal tersebut dengan hukuman berat. Allah SWT berfirman, yang artinta : “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah jahanam. Ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang pedih baginya.” (QS An Nisa : 93) Hadis nabi Muhammad SAW.artinya :“Barang siapa membunuh dirinya dengan sesuatu maka kelak ia akan disiksa di hari kiamat nanti dengan barang tersebut.” (HR Muslim) Membunuh adalah menghilangkan nyawa orang lain secara tidak benar menurut hukum Islam maupun negara. Pembunuhan bisa terjadi akibat berselisih pendapat, dengki, dendam, iri hati atau cemburu. Hal itu semua merupakan akibat tipu daya setan agar manusia senantiasa bertikai dan saling membunuh. Jenis-jenis pembunuhan beserta hukumannya berdasarkan Al Qur’an dan hadis dijelaskan sebagai berikut. 1. Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, yaitu melakukan pembunuhan dengan perencanaan dalam keadaan jiwa sehat dan penuh kesadaran. Pembunuhan semacam ini dapat dihukum qisas artinya dihukum mati, kecuali jika dimaafkan oleh pihak keluarga korban dan kepadanya dituntut denda. 2. Pembunuhan yang terjadi tanpa disengaja dengan alat yang tidak mematikan. Hukuman pembunuhan seperti ini adalah penjara atau denda yang cukup berat 3. Pembunuhan karena ketidaksengajaan, kesalahan atau kekhilafan semata-mata tanpa direncanakan dan tidak ada maksud sama sekali, misalnya kecelakaan. Hukuman terhadap tersangka berupa penjara atau denda ringan Bahaya dan akibatnya bagi diri pelaku pembunuhan antara lain: 1. Menimbulkan rasa tidak tenang dalam hidupnya 2. Kemungkinan akan timbul penyesalan dan adanya beban jiwa yang berat 3. Mendapat penilaian buruk dari masyarakat 4. Merusak nama baik pribadi dan keluarganya di masyarakat 5. Mendapat dosa besar dan siksaan dari Allah swt 6. Dijauhkan dari pergaulan Bahaya dan akibatnya bagi masyarakat antara lain: 1. Ketenangan masyarakat terganggu 2. Keluarga yang terbunuh mengalami kesedihan dan kesusahan 3. Jika yang dibunuh adalah seorang kepala keluarga, maka akan menyengsarakan secara lahir batin keluarga yang ditinggalkan 4. Jika yang dibunuh adalah seorang ibu rumah tangga, maka dapat merusak pendidikan dan masa depan anak-anaknya 5. Mencemarkan nama baik masyarakat lingkungannya Untuk memperkecil peluang terjadinya ha-hal buruk tersebut, kita harus selalu memupuk perilaku terpuji, baik terhadap diri pribadi maupun terhadap lingkungan atau masyarakat. Hal-hal berikut ini dapat melatih diri kita untuk membentengi diri dari perilaku tercela, khususnya perbuatan membunuh. 1. Membiasakan bersilaturahmi 2. Mampu menahan amarah 3. Mampu memaafkan kesalahan 4. Berbuat adil 5. Memperbanyak berbuat kebajikan 6. Suka menolong 7. Bersikap lemah lembut 8. Meninggalkan hal-hal yang menyangkut riba 9. Meneguhkan hati untuk mengikuti jalan yang lurus 10. Memakan makanan yang halal dan thayyib 11. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT 12. Berlaku lurus terhadap manusia 13. Tidak pelit atau kikir 3. Asusila (Zina) Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yangsaat ini cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat. Islam dengan Al Qur’an dan sunah telah memasang bingkai bagi kehidupan manusia agar menjadi kehidupan yang indah dan bersih dari kerusakan moral. Menurut pandangan agama Islam, tinggi dan rendahnya spiritualitas (rohani) pada sebuah masyarakat sangat berkaitan erat dengan segala perilakunya, bukan saja tata perilaku yang bersifat ibadah mahdah (khusus) seperti shalat dan puasa, namun juga yang bersifat perilaku ibadah ghairu mahadah (umum) seperti hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan. Zina merupakan hubungan seksual yang tidak sah baik itu secara hukum agama maupun hukum negara. Prostitusi dan seks bebas merupakan dua contoh dari perbuatan zina. Dalam agama, prostitusi maupun seks bebas sangat besar dosanya. Makalah Lebih lengkap tentang zina dapat dibaca di artikel ini 4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Masalah hak asasi manusia menjadi salah satu pusat perhatian masyarakat dunia saat ini. Kaum muslim di seluruh dunia juga mempunyai perhatian yang sungguh-sungguh terhadap isu global ini. Islam selalu mendorong umatnya untuk dapat menemukan hal-hal yang baru dan selalu berusaha mencari pemecahan-pemecahan baru demi kemajuan umat Islam, bahkan umat manusia di seluruh di dunia.

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/contoh-perbuatan-dosa-besar-akibatnya.html
Agama Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Allah swt. sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila, memcela, memfitnah, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah. Dosa besar merupakan perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan Allah swt, yang diancam dengan siksa neraka, kemurkaan, laknat, dan azab Allah baik di dunia maupun di akhirat. Di antara perbuatan-perbuatan dosa besar, antara lain: 1. Syirik Perbuatan syirik adalah perbuatan maksiat yang dosanya paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah. 2. Membunuh tanpa sebab yang benar. Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar dan Akibatnya Perbuatan Membunuh tanpa sebab yang benar ini diancam Allah swt. dengan hukum qisas (bentuk hukumannya serupa tindakan yang dilakukan) 3. Zina. Perbuatan zina diancam dengan hukuman cambukan 100 kali bagi pelaku yang belum menikah dan hukuman rajam bagi yang sudah menikah 4. Mencuri dan merampok. Perbuatan ini diancam dengan hukuman potong tangan Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar dan Akibatnya 1. Pencurian dan Perampokan Mencuri merupakan perbuatan mengambil barang hak milik orang lain dengan maksud untuk memiliki tanpa izin dan sepengatuhan pemiliknya. Merampas adalah kejahatan sejenis dengan pencurian, mengambil atau menguasai harta milik orang lain dengan cara paksa, disertai dengan melakukan kekerasan, ancaman kekerasan, dan bahkan pembunuhan sedangkan pemiliknya mengetahui kejadian tersebut. Perbuatan-perbuatan tersebut termasuk perbuatan haram dam merupakan dosa besar yang wajib dijauhi oleh setiap individu. Oleh sebab itu, tepat sekali penegasan Allah SWT dan rasul-Nya. Mereka dianggap menyatakan perang terhadap Allah dan rasulnya karena yang mereka lakukan merupakan perbuatan melawan hukum Allah SWT dan mengganggu masyarakat yang dilindungi oleh hukum. Orang-orang yang memerangi Allah dan rasul Nya disebutkan dalam Al-qur'an yang artinya sebagai berikut. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya) dengan demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS Al Maidah : 33) Firman Allah Swt. yang lain perihal pencurian yang dapat dikenakan hukum dengan potong tangan adalah sebagai berikut. Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya, (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah dan Allah maha perkasa dan maha bijaksana.” (QS Al Maidah : 38) Pengertian hukum potong tangan ada beberapa pendapat. Selain pengertian tangannya yang dipotong, dipenjarakan lalu dibimbing sehingga sifat tercela tersebut dapat hilang. Perbuatan mencuri, merampok dan merampas jelas sangat berbahaya bagi orang lain juga terhadap diri. a. Bahaya dan akibatnya untuk diri pelaku 1. Merongrong ketenangan jiwa 2. Menjauhkan diri dari Tuhan 3. Melumpuhkan daya kerja 4. Merusak jasmani dan rohani/akal 5. Tidak adanya ketenangan dalam kehidupan si pelaku. b. Bahaya dan akibatnya bagi orang lain 1. Merusak hubungan dengan manusia dan lingkungan 2. Ketenangan dan keamanan masyarakat terganggu 3. Menjatuhkan nama baik di masyarakat dan lingkungannya 2. Pembunuhan Hak-hak yang paling utama bagi setiap insan manusia yang dijamin pula oleh Islam adalah hak hidup, hak pemilikan, hak kemerdekaan, hak pemeliharaan kehormatan, hak persamaan, dan hak menuntut ilmu pengetahuan. Diantara hak-hak tersebut, hak yang paling penting dan mendapat perhatian adalah hak hidup. Firman Allah SWT. yang artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu alasan yang benar.” (QS Al Isra : 33) Islam memberikan perhatian terhadap perlindungan jiwa dan Allah mengancam orang yang merampas hal tersebut dengan hukuman berat. Allah SWT berfirman, yang artinta : “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah jahanam. Ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang pedih baginya.” (QS An Nisa : 93) Hadis nabi Muhammad SAW.artinya :“Barang siapa membunuh dirinya dengan sesuatu maka kelak ia akan disiksa di hari kiamat nanti dengan barang tersebut.” (HR Muslim) Membunuh adalah menghilangkan nyawa orang lain secara tidak benar menurut hukum Islam maupun negara. Pembunuhan bisa terjadi akibat berselisih pendapat, dengki, dendam, iri hati atau cemburu. Hal itu semua merupakan akibat tipu daya setan agar manusia senantiasa bertikai dan saling membunuh. Jenis-jenis pembunuhan beserta hukumannya berdasarkan Al Qur’an dan hadis dijelaskan sebagai berikut. 1. Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, yaitu melakukan pembunuhan dengan perencanaan dalam keadaan jiwa sehat dan penuh kesadaran. Pembunuhan semacam ini dapat dihukum qisas artinya dihukum mati, kecuali jika dimaafkan oleh pihak keluarga korban dan kepadanya dituntut denda. 2. Pembunuhan yang terjadi tanpa disengaja dengan alat yang tidak mematikan. Hukuman pembunuhan seperti ini adalah penjara atau denda yang cukup berat 3. Pembunuhan karena ketidaksengajaan, kesalahan atau kekhilafan semata-mata tanpa direncanakan dan tidak ada maksud sama sekali, misalnya kecelakaan. Hukuman terhadap tersangka berupa penjara atau denda ringan Bahaya dan akibatnya bagi diri pelaku pembunuhan antara lain: 1. Menimbulkan rasa tidak tenang dalam hidupnya 2. Kemungkinan akan timbul penyesalan dan adanya beban jiwa yang berat 3. Mendapat penilaian buruk dari masyarakat 4. Merusak nama baik pribadi dan keluarganya di masyarakat 5. Mendapat dosa besar dan siksaan dari Allah swt 6. Dijauhkan dari pergaulan Bahaya dan akibatnya bagi masyarakat antara lain: 1. Ketenangan masyarakat terganggu 2. Keluarga yang terbunuh mengalami kesedihan dan kesusahan 3. Jika yang dibunuh adalah seorang kepala keluarga, maka akan menyengsarakan secara lahir batin keluarga yang ditinggalkan 4. Jika yang dibunuh adalah seorang ibu rumah tangga, maka dapat merusak pendidikan dan masa depan anak-anaknya 5. Mencemarkan nama baik masyarakat lingkungannya Untuk memperkecil peluang terjadinya ha-hal buruk tersebut, kita harus selalu memupuk perilaku terpuji, baik terhadap diri pribadi maupun terhadap lingkungan atau masyarakat. Hal-hal berikut ini dapat melatih diri kita untuk membentengi diri dari perilaku tercela, khususnya perbuatan membunuh. 1. Membiasakan bersilaturahmi 2. Mampu menahan amarah 3. Mampu memaafkan kesalahan 4. Berbuat adil 5. Memperbanyak berbuat kebajikan 6. Suka menolong 7. Bersikap lemah lembut 8. Meninggalkan hal-hal yang menyangkut riba 9. Meneguhkan hati untuk mengikuti jalan yang lurus 10. Memakan makanan yang halal dan thayyib 11. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT 12. Berlaku lurus terhadap manusia 13. Tidak pelit atau kikir 3. Asusila (Zina) Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan yangsaat ini cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat. Islam dengan Al Qur’an dan sunah telah memasang bingkai bagi kehidupan manusia agar menjadi kehidupan yang indah dan bersih dari kerusakan moral. Menurut pandangan agama Islam, tinggi dan rendahnya spiritualitas (rohani) pada sebuah masyarakat sangat berkaitan erat dengan segala perilakunya, bukan saja tata perilaku yang bersifat ibadah mahdah (khusus) seperti shalat dan puasa, namun juga yang bersifat perilaku ibadah ghairu mahadah (umum) seperti hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan. Zina merupakan hubungan seksual yang tidak sah baik itu secara hukum agama maupun hukum negara. Prostitusi dan seks bebas merupakan dua contoh dari perbuatan zina. Dalam agama, prostitusi maupun seks bebas sangat besar dosanya. Makalah Lebih lengkap tentang zina dapat dibaca di artikel ini 4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Masalah hak asasi manusia menjadi salah satu pusat perhatian masyarakat dunia saat ini. Kaum muslim di seluruh dunia juga mempunyai perhatian yang sungguh-sungguh terhadap isu global ini. Islam selalu mendorong umatnya untuk dapat menemukan hal-hal yang baru dan selalu berusaha mencari pemecahan-pemecahan baru demi kemajuan umat Islam, bahkan umat manusia di seluruh di dunia.

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/contoh-perbuatan-dosa-besar-akibatnya.html

Pengertian Dan Macam-Macam Syirik

Pengertian Dan Macam-Macam Syirik Syirik merupakan tambahan untuk menyamakan Allah dengan Allah dalam Rububiyah dan Uluhiyyah Allah. Uluhiyyah umumnya mengasosiasikan Tuhan, yaitu hal-hal yang Tuhan kekhususan, seperti selain berdoa kepada Allah selain berdoa kepada Tuhan, atau mengubah bentuk ibadah seperti pembantaian (kurban), bernadzar, berdoa dan sebagainya pada orang lain.
Oleh karena itu, orang-orang yang menyembah selain Allah tidak berarti dia menempatkan ke tempat ibadah dan memberikannya kepada seorang yang tidak sah, dan itu adalah kebrutalan terbesar. 

Pengertian Dan Macam-Macam Syirik

Ada Dua Jenis syirik : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
A. Syirik Besar
Dapat menghapus penyebab Islam dan membuatnya tinggal di dalam neraka, jika ia mati dan tidak mau bertobat daripadanya.
  • Syirik Besar adalah mengubah beberapa bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti selain berdoa kepada Tuhan atau lebih dekat dengan dia dengan pembantaian, mengorbankan, dan Nadzar kepada selain Allah, baik ke makam, jin atau setan, atau mengharapkan sesuatu selain Allah, bahwa tidak ada kekuatan selain Alloh untuk terhindar dari bahaya.
Syirik Besar itu ada Empat Jenis.
  • Syirik Do’a, yang di samping berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga berdoa untuk jenis lain (yang dianggap Tuhan).
  • Syirik Niat, keinginan dan tujuan, yang ia menunjukkan ibadah kepada selain Allah.
  • Syirik ketaatan, yang dipatuhi kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah.
  • Syirik Mahabbah (cinta), yang menyamakan selain Allah dengan Allah dalam kasih.
B. Syirik Kecil
Syirik tidak mendorong sedikit keluar dari agama Islam, tetapi mengurangi tauhid dan wasilah (perantara) untuk syirik besar.
Syirik Kecil Ada dua macam.
  • Syirik Zahir (Nyata), yang merupakan syirik kecil dalam bentuk kata-kata dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Arti: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah melakukan kekufuran atau syirik”
Qutailah Radhiyallahuma mengatakan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengatakan: “Sesungguhnya kalian lakukan syirik. Anda berkata: “Pada kehendak Allah dan kehendak-Mu” dan berkata: “Dengan Ka’bah”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Sahabat ketika hendak bersumpah untuk mengatakan, “Demi Allah, Pemilik Ka’bah” dan berkata: “Pada kehendak Allah dan kemudian pada kemauan Anda”
Syirik dalam bentuk kata-kata, kata-kata yaitu. “Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan” Pidato yang salah, dan kebenaran. “Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak begitu dan begitu “
Kata (kemudian) menunjukkan urutan tertib, yang berarti hamba membuat keinginan untuk mengikuti kehendak Allah.
  • Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam keinginan dan niat, seperti riya ‘(ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin mendengar), dan lain-lain.
Kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
“Memang saya takut sebagian besar dari Anda pada syirik kecil.” Mereka (para sahabat) bertanya: “Apakah syirik kecil, wahai Rasulullah?” .Beliau shallallahu’alaihi wa sallam menjawab: “Itu riya'”

Syirik

Berikut Adalah Firman-firman Alloh SWT, Mengenai Syirik

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

“Dan Barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.”(QS: AL-Mu’minnun : 117).

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam”, Padahal Al masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS : AL-Maa-idah : 72).

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.(QS : AN-Nisaa’ : 116).

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.”(QS : Luqman : 13).

ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS : AL-An’aam : 88).

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”. (QS : Az-Zumar : 65).

Hubungan Diantara Tiga Macam Tauhid

Maka Tauhidur Rububiyyah tidaklah bermanfaat tanpa Tauhidul Uluhiyyah. Tauhidul Uluhiyyah tidak akan tegak tanpa Tauhidur Rububiyyah, dan tidaklah bisa benar tauhidullah dalam rububiyyah dan uluhiyyah-Nya tanpa tauhidul asma' wash sifat.


tiga-pokok
Bukankah Anda mengetahui bahwa tidaklah sah keimanan seseorang, hingga terkumpul pada dirinya ketiga macam tauhid sekaligus, yaitu Tauhidur Rububiyyah, Tauhidul Uluhiyyah dan Tauhidul Asma’ wash Sifat? Maka Tauhidur Rububiyyah tidaklah bermanfaat tanpa Tauhidul Uluhiyyah. Tauhidul Uluhiyyah tidak akan tegak tanpa Tauhidur Rububiyyah, dan tidaklah bisa benar tauhidullah dalam rububiyyah dan uluhiyyah-Nya tanpa tauhidul asma’ wash sifat.

Pembagian Jenis Tauhid dan Hubungan di antara Jenis-jenisnya

Sebagaimana kita ketahui bahwa tauhid dalam Islam terbagi menjadi tiga, tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan tauhidul asma` was shifat, hal itu karena memang konteks pentauhidan Allah, semua bermuara kepada perkara yang menjadi kekhususan Allah, sedangkan kekhususan Allah itu ada tiga, yaitu rububiyyah, uluhiyyah dan asma` was shifat.
Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan definisi tauhid dalam istilah syari’at secara umum adalah
إفراد الله سبحانه بما يَخْتَصُ به من الربوبية، والألوهية و الأسماء و الصفات
Mengesakan Allah Subhanahu dalam perkara yang menjadi kekhususan-Nya, yaitu rububiyyah, uluhiyyah, dan asma` was shifat”.

Macam-macam Tauhid

Dari definisi Tauhid di atas dapat kita ketahui macam-macam tauhid itu ada tiga, yaitu:
1. Tauhid Rububiyyah
إفراد الله بأفعاله
“Mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadi kekhususann-Nya, seperti menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki, memberi manfa’at, menimpakan musibah/keburukan, menghidupkan, mematikan, dan lainnya yang menjadi kekhususan Allah.
2. Tauhid Uluhiyyah
إفراد الله بالعبادة
“Mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang berhak diibadahi, tidak boleh mempersembahkan peribadatan kepada selain-Nya dalam bentuk ibadah lahiriyah maupun yang batin, ucapan maupun perbuatan.
3. Tauhidul Asma` was Shifat
إفراد الله بأسمائه الحسنى وصفاته العلى الواردة في القرآن والسنة، والإيمان بمعانيها وأحكامها
“Tauhid Nama dan Sifat adalah mengesakan Allah dalam nama-nama-Nya yang terindah dan sifat-sifat-Nya yang termulia,yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-Sunnah,dan beriman terhadap makna-makna dan hukum-hukumnya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang memiliki nama yang husna (baik) dan sifat yang ‘ulya (tinggi). Sedangkan selain Allah tidaklah berhak dikatakan memiliki nama dan sifat tersebut.

Hubungan Antara Ketiga Macam Tauhid

Hubungan Tauhid Rububiyyah dengan Tauhid Uluhiyyah
Pertama
توحيدالربوبية مستلزم لتوحيد الألوهية
“Mengesakan Allah dalam rububiyyah-Nya mengharuskan mengesakan-Nya dalam uluhiyyah-Nya”
Barangsiapa yang meyakini keesaan Allah dalam rububiyyah-Nya, yaitu meyakini bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki, memberi manfa’at, menimpakan musibah/keburukan, menghidupkan, mematikannya, dan lainnya yang menjadi kekhususan Allah, maka keyakinan tersebut mengharuskannya mempertuhankan-Nya dalam beribadah, mengesakan, dan mentauhidkan-Nya dalam segala bentuk peribadatan. Karena hanya Dzat yang mampu menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki kepadanya, dan yang selainnya dari makna-makna rububiyyah itu sajalah yang pantas dan wajib disembah, selain-Nya tidak boleh dan tidak pantas disembah.
Kedua
توحيد الألوهية متضمن لتوحيد الربوبية
“Mengesakan Allah dalam uluhiyyah-Nya mengandung pengesaan-Nya dalam rububiyyah-Nya
Setiap orang yang mentauhidkan Allah dalam peribadatan dan tidak melakukan kesyirikan, pastilah terkandung keyakinan dalam hatinya bahwa Allahlah satu-satunya Dzat yang menciptakan dan memiliki alam semesta, mengaturnya, memberi rezeki kepada makhluk-Nya. Ini berarti ia meyakini bahwa  satu-satunya Tuhan yang berhak disembah adalah Allah yang Esa dalam rububiyyah-Nya, tidak ada tandingan-Nya,
Hubungan Tauhidul Asma` was Shifat dengan Kedua Macam Tauhid yang Lainnya
توحيد الأسماء والصفات شامل للنوعين
“Mengesakan Allah dalam nama dan sifat-Nya mencakup kedua macam tauhid yang lainnya (Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah sekaligus)”.
Dalam nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya ada yang menunjukkan uluhiyyah-Nya, seperti Allah, Al-Gafur, At-Tawwab, dan ada pula yang menunjukkan rububiyyah Allah, seperti Al-Khaliq, Ar-Razzaq, dan yang lainnya. Wallahu a’lam.

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM TAUHID

Tauhid menurut bahasa adalah meng-Esakan. Sedangkan menurut syariat adalah meyakini keesaan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamainya dan tak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya. Dalilnya dari firman-firman Allah, di samping dalil-dalil aqliyah :
“Dia adalah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan, dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS 42:11)
Seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah, dan tidak ada pelaku yang bertindak sendiri dan merdeka sepenuhnya selain Allah.
Di bawah ini akan dibahas macam-macam tauhid, diantaranya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma’ Wa Sifat.

  1. 1.     Tauhid Rububiyah.
Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk-Nya. Dan alam semesta ini diatur oleh Mudabbir (Pengelola), Pengendali Tunggal, Tak disekutui oleh siapa dan apapun dalam pengelolaan-Nya. Allah menciptakan semua makhluk-Nya di atas fitrah pengakuan terhadap rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang musrik yang menyekutukan Allah dalam ibadahnya juga mengakui keesaan rububiyah-Nya. Jadi jenis tauhid ini diakui semua orang. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakui-Nya, melebihi fitrah pengakuan terhadap yang lainnya. Adapun orang yang paling dikenal pengingkarannya adalah Fir’aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakini-Nya.
Alam semesta dan fitrahnya tunduk dan patuh kepada Allah. Sesungguhnya alam semesta ini (langit, bumu, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, serta manusia) seluruhnya tunduk dan patuh akan kekuasaan Allah. Tidak satupun makhluk yang mengingkari-Nya. Semua menjalankan tugas dan perannya masing-masing, serta berjalan menurut aturan yang sangat sempurna. Penciptanya sama sekali tidak mempunyai sifat kurang, lemah, dan cacat. Tidak satupun dari makhluk ini yang keluar dari kehendak, takdir, dan qadha’-Nya. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah. Dia adalah Pencipta dan Penguasa alam, semua adalah milik-Nya. Semua adalah ciptaan-Nya, diatur, diciptakan, diberi fitrah, membutuhkan, dan dikendalikan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (Q.S. Al-Fatihah : 1)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Engkau adalah Rabb di langit dan di bumi” (Mutafaqqun ‘Alaih)

Tauhid Rububiyah mengharuskan adanya Tauhid Uluhiyah. Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan mengimani tidak ada pencipta, pemberi rizki, dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah. Dan itulah yang disebut Tauhid Uluhiyah. Jadi tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah. Jalan fitri untuk menetapkan tauhid uluhiyah adalah berdasarkan tauhid rububiyah. Maka tauhid rububiyah adalah pintu gerbang dari tauhid uluhiyah.

  1. 2.     Tauhid Uluhiyah.
Tauhid Uluhiyah yaitu ibadah. Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan seperti doa, nadzar, kurban, raja’ (pengharapan), takut, tawakal, raghbah (senang), rahbah (takut), dan inabah (kembali atau taubat). Dan jenis tauhid ini adalah inti dakwah para rasul. Disebut demikian, karena tauhid uluhiyah adalah sifat Allah yang ditunjukkan oleh nama-Nya, “Allah” yang artinya dzul uluhiyah (yang memiliki uluhiyah), dan juga karena tauhid uluhiyah merupakan pondasi dan asas tempat dibangunnya seluruh amal. Juga disebut sebagai tauhid ibadah karena ubudiyah adalah sifat ‘abd (makhluknya) yang wajib menyembah Allah secara ikhlas, karena ketergantungan mereka kepada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Baqarah : 163)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada mereka pertama kali adalah syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah” (Mutafaqqun ‘Alaih). Dalam riwayat Imam Bukhari,“Sampai mereka mentauhidkan Allah”.

Manusia ditentukan oleh tingkatan din. Din sendiri berarti ketaatan. Di bawah ini adalah tingkatan din :
  • Islam
Islam menurut bahasa adalah masuk dalam kedamaian. Sedangkan menurut syara’, Islam berarti pasrah kepada Allah, bertauhid dan tunduk kepada-Nya,  taat, dan membebaskan diri dari syirik dan pengikutnya.
  • Iman
Iman menurut bahasa berarti membenarkan disertai percaya dan amanah. Sedangkan menurut syara’, iman berarti pernyataan dengan lisan, keyakinan dalam hati, dan perbuatan dengan anggota badan.
  • Ihsan
Ihsan menurut bahasa berarti kebaikan, yakni segala sesuatu yang menyenangkan dan terpuji. Sedangkan menurut syara’ adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh baginda Nabi yang artinya “Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bias melihay-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu”. Syaikh Ibnu Taimiyah berkata “Ihsan itu mengandung kesempurnaan ikhlas kepada Allah dan perbuatan baik yang dicintai oleh Allah”.

Rasulullah menjadikan din itu adalah Islam, Iman, dan Ihsan. Maka jelaslah bahwa din itu bertingkat, dan sebagian tingkatannya lebih tinggi dari yang lainnya. Tingkatan yang pertama adalah Islam, tingkatan yang kedua adalah Iman, dan tingkatan yang paling tinggi adalah Ihsan.

  1. Tauhid Asma’ Wa Sifat.
Tauhid Asma’ Wa Sifat yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al Qur’an dan Sunah Rasul-Nya. Maka barang siapa yang mengingkari nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya atau menamai Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya atau menakwilkan dari maknanya yang benar, maka dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan Rasulnya.
Allah Ta’ala berfirman
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S. Asy-Syuura : 11)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam” (Mutafaqqun ‘Alaih). Di sini turunnya Allah tidak sama dengan turunnya makhluk-Nya, namun turunnya Allah sesuai dengan kebesaran dan keagungan dzat Allah.


Sifat-sifat Allah dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • Sifat Dzatiyah
Sifat Dzatiyah yaitu sifat yang senantiasa melekat dengan-Nya. Sifat ini berpisah dengan dzat-Nya. Seperti berilmu, kuasa atau mampu, mendengar, bijaksana, melihat, dll.
  • Sifat Fi’liyah
Sifat Fi’liyah adalah sifat yang Dia perbuat jika berkehendak. Seperti bersemayam di atas ‘Arasy, turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga akhir malam, dan dating pada Hari Kiamat.

Tauhid asma’ wa sifat ini juga berpengaruh dalam bermuamalah dengan Allah. Di bawah ini contoh-contohnya :
  • Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifat-Nya, juga mengetahui arti dan maksudnya secara benar maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabbnya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk, patuh, dan khusyu’ kepada-Nya, takut dan mengharapkan-Nya, serta bertawassul kepada-Nya.
  • Jika ia mengetahui jika Rabbnya sangat dahsyat azab-Nya maka hal itu akan membuatnya merasa diawasi Allah, takut, dan menjauhi maksiat terhadap-Nya.
  • Jika ia mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun, Penyayang, dan Bijaksana maka hal itu akan membawanya kepada taubat dan istighfar, juga membuatnya bersangka baik kepada Rabbnya dan tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya.
  • Manusia akan mencari apa yang ada di sisi-Nya dan akan berbuat baik kepada sesamanya.