Rabu, 18 Mei 2016

Remaja Harapan BANGSA

GENERASI-TERBAIK-PEMUDA-INDONESIA
NEGERI yang aman sentosa, tenteram dan semuanya berlimpah akan bisa menjadi negeri yang bangkrut kelaparan dimanamana, selalu dicekam ketakutan.
Itu adalah perumpamaan yang diberikan Allah kepada manusia dalam firman-Nya :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezqinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [QS. An-Nahl : 11 2]
Ayat tersebut mensiratkan bahwa ketaqwaan penduduk suatu negeri kepada Allah Ta’ala sangat berpengaruh terhadap nasib penduduk itu sendiri. Untuk itulah agar nasib bangsa ini tidak terpuruk perlu diadakan pembenahan dsebelum semua terlanjur.
Perbaikan itu harus dimulai dari diri kita dan keluarga kita, kemudian kita mengajak yang lain. Terutama kepada para remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa ini. Karena awal dari kerusakan akhlak adalah tidak terdidiknya remaja dan pemuda kirta dengan baik.
Sehingga kenakalan remaja meningkat dimana-mana, dan para remaja, pemuda semakin jauh dari tuntunan agama. Dalam firman-Nya Allah Ta’ala menegaskan bahwa :
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib dari suatu kaum hingga mereka merubah sendiri keadaan yang ada pada mereka. [QS. Ar-Ra’d : 11]
Perubahan itu harus dilakukan dan dimulai dari para remaja. Karena remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja.
Masa remaja merupakan masa transisi dimana terjadi perubahan pada dirinya baik secara mental, spiritual, dan juga mencakup perubahan fisik, psikis, maupun perubahan sosial. Pada masa transisi tersebut besar kemungkinan menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku penuh sensasi.. Pada kondisi tertentu sensasi yang diinginkan bisa menjadi bencana bagi dirinya. Karena tidak adanya control dalam melakukan sesuatu. Yang penting senang ga peduli dengan yang lain.
Sehingga norma susila dan norma agama ditinggalkan begitu saja ini terbukti dengan semakin meningkatnya tingkat kenakalan remaja di negeri ini. Karena usia remaja, adalah saat terlewatinya masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Merupakan masa kritis dan salah satu bagian terpenting dalam pembentukan karakter manusia. Seiring denga perubahan fisik dan psikis muncullah prilaku menyimpang atau kenakalan. Kenakalan didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, menyimpang dari hukum dalam masyarakat, peraturan sosial, adat, hukum dan agama.
Oleh karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan atau dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Untuk itu diperlukan etika pergaulan yang baik dan Islami agar terhindar dari kenakalan remaja Ajaran Islam adalah satusatunya pedoman hidup yang sempurna.
Karena Islam mengatur ummat manusia dari hal terkecil dalam kehidupan hingga hal-hal yang besar. Penanaman tentang Islam seharusnya dilakukan sedini mungkin terhadap anak-anak, sehingga dalam melewati masa remaja sudah ada benteng iman dalam dirinya. Pergaulan yang baik menurut syariat Islam adalah pergaulan yang tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri, baik itu kerugian di dunia maupun kerugian kelak di hari akhir. Oleh karena itu Islam mengatur pergaulan manusia agar sesuai dengan syariat. Islam telah mengatur perilaku remaja dalam pergaulan.
Etika dalam bergaul akan menentukan kualitas seseorang baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah Ta’ala Islam adalah satu-satunya agama yang mengatur tata cara dan etika pergaulan yang baik. Apabila apa yang Islam ajarkan diamalkan niscaya tidak akan ada kejahatan dan tidak ada kenakalan remaja. Yang ada hanyalah remaja yang santun, taat beribadah dan gemar mengajak kebaikan.
Etika pergaulan dalam Islam itu diantaranya adalah.:
(1) Mengucapkan Salam : Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata lain kita telah mendoakan orang tersebut.
(2) Meminta Izin : Meminta izin disini berarti menghargai hak-hak orang lain. Jadi muslim itu tidak semena-mena melanggar hak-hak orang lain tanpa seizinnya.
(3) Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda : Islam mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Hakekatnya Islam mengajarkan kasih sayang yang luarbiasa besar diantara ummat manusia.
(4) Bersikap Santun dan Tidak Sombong : Islam melarang manusia mempunyai sifat sombong. Yakni membanggakan diri dan menolak kebenaran. Dalam bergaul tidak bolek merasa dirinya lebih dari yang lain. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang sombong.
(5) Jauh dari penyakit hati : Penyakit hati yang sering hinggap dalam pergaulan dan merusak hubungan baik diantara sesame adalah iri dan dengki. Penyakit ini akan berdampak dan berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik diantara sesama. Iri hati dan dengki merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketidaktenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
(6) Mengisi Waktu luang dengan Kegiatan yang Bermanfaat : Islam mengajarkan manusia untuk menghargai waktu. Untuk itu janganlah membuang-buang waktu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya karena waktu tidak akan berhenti dan kita semakin sedikit kesempatan menggunakannya.
(7) Mengajak Orang Lain untuk mengikuti jalan petunjuk : Islam mengajarkan untuk mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Karena hanya Islamlah yang mampu member petunjuk menuju jalan kebenaran dan keselamatan
Untuk mendidik anak-anak hingga remaja yang baik maka dibutuhkan beberapa kiat yang bisa membantu pembentukan karakter anak dan remaja diantaranya adalah:
(1) Lingkungan yang Baik: Lingkungan merupakan factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik,dengan demikian maka peluang bagi remaja atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan menjadi sempit bahkan bisa hilang sama sekali..
(2) Pembinaan dalam Keluarga: Keluarga adalah factor utama dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada keluarga.
(3) Memilih Sekolah bagi Anak.: Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Memilih sekolah yang tepat sangat menentukan sikap dan perilaku anak. Pada sekolah yang hanya mengedepankan kualitas pendidikan formal angka kenakalan lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang mengedepankan pembentukan akhlak bagi siswanya.
Yang jelas orang tua harus bisa memilihkan sekolah yang tepat bagi anaknya dengan melihat dan menanyakan kurikulum yang diajarkan. Sekolah yang mengedepankan perbaikan akhlak disamping prestasi akademik akan melakukan kegiatan berupa program mentoring untuk membina siswa didiknya aktif pada kegiatan keagamaan. Kegagalan dalam membina remaja akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu harus diberikan jalinan kuat kepada para remaja agar menjadi remaja yang taqwa dan punya semangat berbangsa.
Remaja, Agama dan Bangsa pada hakikat memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Bangsa yang kuat terletak dari pemudanya yang kuat. Pemuda yang kuat adalah mereka yang beriman dan taqwa sehingga jauh dari segala bentuk kenakalan dan kemaksiatan.
Apabila akhlak pemuda rusak maka rusaklah bangsa ini. Remaja harusnya mempunyai aktifitas yang bisa merangsang munculnya semangat perubahan, sekaligus mempunyai sifat sebagai pejuang. Remaja yang tidak memiliki semangat juang akan melihat tantangan sebagai beban berat, mereka cenderung menghindarinya dan bersantai ria masa bodoh dengan yang terjadi.
Bahkan remaja yang seperti ini akan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat.. Remaja Islam akan selalu berjuang untuk menjadikan tantangan sebagai motifasi demi kesejahteraan umat manusia. Kontek beragama yang harus ditempuh remaja ataupun pemuda Islam adalah Islam secara kaffah. Jadi bukan pemuda yang tanggung setengah-setengah dalam beragama.
Pemuda Islam harus Nampak aksinya dalam bentuk pengamalan ilmu tentang Islam yang dimilikinya. Untuk itu harus ditanamkan kepada pemuda bahwa agama merupakan sarana untuk mengangkat harkat dan derajat manusia di hadapan Allah.
Dengan demikian, pemahaman yang benar terhadap agama akan mampu membangun kekuatan moral yang tangguh dan harmonis, sebagai salah satu syarat membangun bangsa agar tidak terpuruk dan terjerumus dalam kemunduran.
Untuk membangun bangsa menuju kepada kemajuan dan kejayaan, tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan “fisik” , tetapi ada yang lebih penting untuk dibangun, yaitu pembangunan mental dan moral anak bangsa. Maka tugas penting daripada orang tua yaitu menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada anak-anak Remaja dan pemuda ibarat sumber daya dalam setiap tubuh koloni maupun kelompok, baik itu dalam lingkup kecil ataupun luas seperti negara. Mereka merupakan motor penggerak dan penentu kemajuan bangsa.
Sebuah negara akan menjadi kuat eksistensinya, ketika para pemudanya mampu tampil aktif dan dinamis di tengah masyarakat dengan ketauhidan yang kuat dalam hati. Kita semua tahu, tongkat estafet pembangunan karekter bangsa dan negera ini akan terus berganti dari masa ke masa, dan seiring dengan pergantian generasi ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok generasi yang tangguh dan ulet untuk mengemban amanah besar ini.
Pemuda, dengan segala kelebihan dan keistimewaannya sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah mereka-mereka yang mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme serta didukung dengan kekuatan iman dan tauhid dalam hidupnya.(Roe)

Mayjend (purn) Kivlan Zen “PKI Sangat Berbahaya“

PKI-SANGAT-BERBAHAYA-KIVALN-ZEIN-KAJIAN
Solo – Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, S.IP.,M.Si minggu (11/10) menyampaikan ceramah tentang bahaya laten PKI di Gedung Pengajian MTA Pusat jalan Ronggowarsito 111 A Surakarta. Hadir pada saat itu para perwira kepolisian dan para perwira TNI se Solo Raya.
Kehadiran para perwira Militer ini merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi warga MTA. Acara spesial ini juga dihadiri lebih dari 20 ribu warga dan simpatisan MTA, hingga tak pelak lagi pengunjung membludak sampai halaman gedung berkapasitas 8 ribu jamaah ini, bahkan meluber sampai halaman dan gedung beberapa sekolahan di sekitarnya. Panasnya cuaca tidak menghalangi pengunjung untuk menyimak ceramahnya sang jendral.
Mereka yang tidak kebagian tempat bisa mendengarkan dan menyaksikan jalannya ceramah dari sekitar gedung melalui layar televisi ataupun hanya mendengatkan lewat radio. Acara yang disiarkan secara live (langsung) ke seluruh dunia ini mendapatkan applause yang luar biasa bagi.
Seluruh cabang dan perwakilan MTA se Indonesia. Mereka semua yang menyaksikan siaran langsung ini mengkases melalui MTA TV ataupun TV streaming. Kivlan Zen memang tokoh yang fenomenal, dengan berbagai pernyataan dan sikapnya diberbagai media yang menandakan sosok tegas dan pemberani.
Termasuk keberaniannya mengungkap kebenaran dari berbagai peristiwa di tanah air. Salah satunya adalah kebenaran sejarah kelam Indonesia atas beberapa pemberontakan PKI. Kemudian dengan gencarnya dia menyuarakan akan bahaya yang muncul dengan kembali eksisnya PKI (Partai Komunis Indonesia). Partai yang dilarang pada era Orde Baru berdasarkan TAP MPRS/1966.
Dan saat ini banyak dihembuskan kemunculan kembali PKI, dan menjadi topic hangat diberbagai media. Dengan penuh semangat Kivlan Zen menanggapi rencana Presiden Joko Widodo yang akan meminta maaf kepada keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia menilai apabila langkah itu dilakukan artinya pemerintah mengakui seluruh rakyat Indonesia bersalah. “Kalau pemerintah minta maaf, berarti pemerintah mengakui dirinya salah dalam peristiwa 1965. Termasuk juga pemerintah mengakui Angkatan Darat bersalah, NU bersalah, Muhammadiyah bersalah dan seluruh rakyat Indonesia bersalah terhadap PKI dalam tragedi tahun 1965,” Ungkapnya. Menurut Kivlan , banyak sekali yang menjadi korban keganasan PKI.
Tokoh Islam dan tokoh nasionalis dan rakyat yang tidak pro dengan PKI juga dibantainya. “Tahun 1965, banyak kyai dan ulama dari berbagai pondok pesantren dibantai besarbesaran oleh PKI. Puncaknya terjadi peristiwa G30S/PKI yang membantai dengan keji jenderal-jenderal Angkatan Darat.
Hingga terjadi euphoria massa untuk membalas kekejian PKI itu,” cethusnya.. Kivlan menilai apabila Presiden Jokowi atas nama pemerintah Indonesia meminta maaf kepada PKI maka dia telah membuka pintu lebar-lebar kepada ideologi komunis gaya baru untuk kembali menjajah Indonesia.
Kivlan juga sempat menceriterakan sejarah berdirinya PKI di Indonesia, perkembangannya dan beberapa pemberontakan PKI yang berhasil digagalkan hingga terjadinya pemberontakan G30S PKI yang juga berakhir dengan kegagalan serta dilarangnya PKI hidup lagi di bumi Indonesia oleh pemerintahan Orde Baru. Sikap tegas juga dikeluarkan oleh pimpinan pusat MTA (Majlis Tafsir Al-Qur’an) Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina. “ PKI adalah partai yang atheis, tidak mengenal agama dan Tuhan.”
Jadi sangat bertentangan dengan Islam. Itu terbukti dengan kekejamannya menyiksa dan membunuh para ulama, ustadz dan pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat serta rakyat yang tidak mengerti apa-apa, asal tidak sepaham dengan mereka maka tak segan-segan disiksa dan dibunuhnya.” Paparnya.
Kemudian Al Ustadz juga memerintahkan kepada jajaran pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga sma yang berada dibawah naungan yayasan MTA untuk menambah mata pelajaran mengenai peristiwa pemberontakan PKI, agar generasi penerus paham akan sejarah bangsanya sendiri, sehingga tidak mudah terpropaganda oleh oknum-oknum yang memainkan kekuasaan (Roe)

Kepastian Masuk NERAKA Untuk Sebagian Manusia

neraka-dan-syurga-artikel-islam
Segala puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya
Manusia telah diberi oleh Allah kemampuan yang sangat luar biasa, diantaranya adalah kemampuan unuk membaca hukum-hukum sunatullah di alam ini atau orang awam sering menyebutnya dengan istilah hukum Alam atau hukum ilmu PASTI. Kecerdasan manusia membuat mereka sangat pandai untuk mencermati sifat spesifik dari sebuah kejadian yang ada di dalam kehidupan ini. Dengan kepandaian akal manusia sering mereka mengatakan sebagai kepastian ilmu PASTI.
Bila manusia biasa membaca hukum alam dengan sangat lihainya, maka seharusnya manusia mau pula membaca hukum Allah dalam kitab suciNya dengan sungguh-sungguh pula karena hukum itu lebih pasti dari ILMU PASTI, sehingga mereka akan menemukan hukum sunatullah yang PASTI yang telah ditetapkan oleh Allah dalam kitab suci Al-Qur’an , dan itu PASTI akan terjadi sebagaimana hukum sunatullah yang ada di alam ini.
Allah telah membuat kepastian untuk memasukkan ke dalam NERAKA kepada sebagian manusia sebagaimana digambarkan seperti dalam ayat berikut,

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِّن مَّاء غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاء حَمِيماً فَقَطَّعَ أَمْعَاءهُمْ

(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam NERAKA, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya (QS. 47:15)

Allah memberikan pengertian yang sangat jelas kepada manusia agar mereka membaca dengan cermat segala sunatullah yang terjadi di alam ini dan sekaligus yang telah Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an. Karena semua sunatullah itu akan terjadi, sebagaimana firmannya pula

{س} هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُؤُوسِهِمُ الْحَمِيمُ ﴿١٩﴾ يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ ﴿٢٠﴾ وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ ﴿٢١﴾ كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴿٢٢﴾ إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤاً وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ ﴿٢٣﴾ وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَى صِرَاطِ الْحَمِيدِ

Inilah dua golongan (golongan mu’min dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api NERAKA. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. (QS. 22:19)
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). (QS. 22:20)
Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (QS. 22:21)
Setiap kali mereka hendak ke luar dari NERAKA lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan):”Rasailah azab yang membakar ini”. (QS. 22:22)
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (QS. 22:23)
Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki(pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (QS. 22:24)

Kepastian untuk masuk ke dalam NERAKA dengan siksa yang begitu dahsyat adalah diperuntukkan terutama kepada manusia-manusia yang menghalangi tersebarnya kebenaran dari Allah dan mereka membuat bengkok kebenaran Allah, dan dengan itu Allah memberikan balasan NERAKA kepada mereka. Sebagaimana dalam firman Allah

فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ بِهِ وَمِنْهُم مَّن صَدَّ عَنْهُ وَكَفَى بِجَهَنَّمَ سَعِيراً

Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya. (QS. 4:55)

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُوداً

Apabila dikatakan kepada mereka:”Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (QS. 4:61)

فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِينَ هَادُواْ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَن سَبِيلِ اللّهِ كَثِيراً

Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, (QS. 4:160)

الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجاً وَهُم بِالآخِرَةِ كَافِرُونَ

(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat”. (QS. 7:45)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam NERAKA Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan. (QS. 8:36)

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَارِهِم بَطَراً وَرِئَاء النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَاللّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung-kampung dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. 8:47)

اشْتَرَوْاْ بِآيَاتِ اللّهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِهِ إِنَّهُمْ سَاء مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Mereka menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. (QS. 9:9)

الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجاً وَهُم بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ

(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat. (QS. 11:19)

الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجاً أُوْلَـئِكَ فِي ضَلاَلٍ بَعِيدٍ

(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok.Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (QS. 14:3)

الَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَاباً فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُواْ يُفْسِدُونَ

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (QS. 16:88)

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ

Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menghapus perbuatan-perbuatan mereka. (QS. 47:1)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الهُدَى لَن يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئاً وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ

Sesungguhnya orang-orang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah serta memusuhi rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun.Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka. (QS. 47:32)

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka. (QS. 47:34)

Sekian banyak keterangan yang sangat terang, PASTI dan nyata bagi orang-orang yang menghalang-halangi tersebarnya kesholihan, tersebarnya kebenaran, tersebarnya keadilan, tersebarnya kebaikan, maka mereka para penghalang-penghalang itu dipastikan akan dimasukkan kedalam NERAKA (An-NAAR)

Para penghalang dakwah kebenaran, ketika mereka hidup di dunia ini sudah menghadapi berbagai kesulitan akibat mereka menghalangi dakwah kebenaran, seharusnya mereka segera bertaubat. Sebelum kemudian mereka mati dan tidak dapat lagi menerima pemaafan dari Allah SWT karena kejahatan besar mereka.

Bila mereka para orang-orang yang menghalangi dakwah tersebarnya kebenaran Agama Allah, kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah itu dengan sadar mereka lakukan, maka bila keputusan Adzab dari Allah itu datang, mereka tidak akan bisa lepas dari siksa Allah selama-lamanya.

Gambaran NERAKA yang demikian dahsyat siksanya itu semua akan dirasakan oleh mereka yang di dunia ini membelokkan agama Allah dan menghalangi tersebarnya agama Allah SWT. Semoga Allah menyelamatkan kita yang mau bertaubat dari sifat-sifat burak dan jahat itu. Wallahu a’lam

Gaul Tanpa Pacaran


dosa-zina-bahaya-pacaran-larangan
PACARAN itu “GAUL”, lo ga’ pacaran ga’ “GAUL”.??? Pacaran, itulah fenomena yang banyak kita jumpai pada kebanyakan remaja.
Mereka berkata: Jika ga’ pacaran, bagaimana kita mengenal pasangan kita? Mereka juga berkata: Hidup hanya sekali, ko ga’ dinikmati? Apa mereka tidak sadar, walaupun mereka tidak pacaran sebenarnya mereka juga menikmati kehidupan?
Bagaimana tidak menikmati kehidupan? Mereka bernafas! Mereka juga beraktifitas? Maka bersabarlah, ber- ikhlaslah, dan bersyukurlah supaya mendapat berkah, berkah hanya dari Allah SWT.
Wahai para remaja, engkaulah generasi penerus orang tua, agama dan bangsa maka janganlah engkau dekat- dekat pada zina karena zina adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk, firman Allah SWT di dalam Q. S Al Israa’/ 17: 32, “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk mendekati zina, maka jauhilah larangan- larangan Allah jika engkau ingin mendapati kesudahan yang baik (surga).
Kita harus sadar dan paham bahwa mendekati zina dilarang, apalagi melakukan! Na’udzubillah! Jelas, perbuatan tersebut dilarang dan dilaknat! Sebagai contoh becak saja dilarang melewati jembatan, lho ko bus malah lewat, ya ga’selamat lach…!
Perumpamaannya gini: ada serombongan wisatawan sedang picnic dengan mengendarai sebuah bus, ketika mereka akan menuju suatu tempat mereka harus menyeberangi sungai melalui jembatan, tetapi di depan jembatan ada peringatan “Becak di larang lewat!” .
Karena mereka didorong oleh hawa nafsu, mereka melewati jembatan tersebut beserta bus yang mereka tumpangi. Lalu, kemungkinan apa yang akan terjadi? Tentu, mereka akan terjun ke sungai bersama dengan bus yang mereka tumpangi. Dari perumpamaan kejadian tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa jika Allah melarang kita, maka janganlah kita melanggar supaya kita selamat. Jika Allah dan Rasul sudah menetapkan suatu ketetapan, maka janganlah kita menentang.
Firman- Nya;
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab/ 33: 36).
Betul bukan, jika orang-orang mukmin menawar-nawar apa yang dah jadi ketetapan Allah dan Rasul maka manusia itu sendiri akan menerima azab karena kesesatannya. Berbagai masalah pergaulan yang terjadi di kalangan umat Islam, khususnya di kalangan remaja muslim memang sudah banyak menimbulkan kebimbangan dan keraguan.
Banyaknya kejadian di luar dugaan yang terjadi tersebut karena masalah pergaulan yang di luar batas agama, melanggar aturan dan ajaran agama yang sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al- Qur’an. Insya Allah hal-hal tersebut bisa dihindari jika orang tua dan anak ada komunikasi yang baik.
Hal tersebut bisa terjadi dengan adanya beberapa factor, diantaranya:
(1)  Mereka tidak mempunyai aktifitas positif, contoh:
a. Nonton TV yang acaranya tidak edukatif
b. Banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk main- main, nongkrong atau jalan- jalan.
(2)  Tidak percaya dengan janji Allah tentang jodoh. Mengapa?
a. Karena orang tua tidak membekali dengan agama yang kuat
b. Orang tua prihatin, tetapi prihatin karena anaknya tidak punya pacar
Sudah berapa banyak pemuda dan pemudi muslim yang terlibat dalam pergaulan bebas? Sudah berapa banyak pemuda dan pemudi muslim yang terlibat dalam perzinaan? Baik perzinaan yang terjadi karena pemaksaan salah satu pihak, ataupun “sama maunya” .
Dan sudah berapa banyakkah pemuda dan pemudi muslim yang terjebak ke dalam kehamilan di luar nikah? Ketika kita memandang berbagai permasalahan yang terjadi akibat pergaulan bebas tadi tentunya kita sebagai orang yang mengaku muslim merasa malu dengan berbagai kejadian tersebut.
Kita sebetulnya hidup di Negara yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam, tapi mengapa ajaran Islam yang mulia ini justru kesuciannya dikotori dan diinjakinjak oleh orang Islam sendiri dengan kejadian yang sudah disebut di atas? Seolah-olah Islam tidak pernah menerangkan dan mengajarkan kepada kita tentang bagaimana pergaulan yang disyariatkan oleh Islam.
Begitulah jika manusia tidak mau tahu tentang hukum yang sudah ditetapkan oleh Allah yang hanya memperturutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka jika manusia berbuat demikian, mereka termasuk generasi yang jelek (QS. Maryam/ 19: 59).
Tentunya hal ini dapat kita jadikan sebagai bahan introspeksi bagi diri kita masing-masing, baik yang sudah melakukan, yang sedang melakukan, dan yang baru akan melakukan pergaulan bebas.
Bagi yang sudah pernah melakukan pastinya sudah bisa merasakan bagaimana nikmatnya kenikmatan sesaat yang bisa dirasakan ketika mereka melakukan “pergaulan bebas” – dalam hal ini bisa berupa (maaf) kumpul bebo, main-main bersama tanpa tujuan yang jelas, FB-an, SMS-an, atau pacaran berduaan sampai berpegang-pegangan tangan, dan sebagainya. Pacaran memang “GAUL” . “GAUL” yang dimaksud penulis yaitu;
(1) Grounded (bertahap)
Banyak media yang bisa kita baca bahwa mereka melakukan zina dengan tahapantahapan yang dimulai dari hal yang kecil, seperti bermula dari kenalan (SMS dll), jumpa darat, kencan, jalan-jalan dan seterusnya. Dari hal yang kecil menuju kepada yang besar.
Dengan terus menerus mereka melakukan maksiat maka akan mengakibatkan kerasnya hati, jauh dari Allah, dan imannya lemah. Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Terus menerus melakukan maksiat juga akan mengakibatkan maksiat tersebut menjadi suatu kebiasaan sekaligus tempat bergantung bagi pelakunya. Sungguh, jika jiwa itu terbiasa dengan suatu hal maka akan sulit untuk berpisah dengannya.
Jika ini telah terjadi pada pelaku maksiat maka akan sulit melepaskan diri dari maksiatnya dan setan akan membukakan untuknya pintu-pintu kemaksiatan lainnya yang lebih besar dan lebih dahsyat dari sebelumnya. Itulah tahapantahapan yang direncanakan setan dalam mesesatkan manusia.
Walaupun mereka memandang dunia itu lebih indah tetapi yang sebenarnya adalah surga merupakan kesudahan yang baik, sebagaimana firman Allah di dalam QS. Ali Imran/ 3: 14, yaitu;
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” .
(2) Addicted (ketagihan)
Bermula dari yang kecil sehingga menyebabkan manusia sering mengulangi perbuatan maksiat (ketagihan) maka akan semakin melemahkan cinta kepada Allah dan menguatkan cinta kepada selain-Nya dalam hati manusia tersebut.
Bahkan lemahnya iman dapat menguasai dan mendominasi diri ini sehingga tidak tersisa dalam hati ini tempat untuk cinta kepada Allah kecuali sedikit bisikan jiwa. Pengaruh iman tidak akan terasakan dalam melawan dorongan jiwa, menahan maksiat serta menganjurkan berbuat baik.
Akibatnya diri ini akan semakin terperosok ketagihan ke dalam lembah nafsu syahwat dan perbuatan maksiat. Sehingga noda hitam (dosa) menumpuk di dalam hati dan akhirnya memadamkan cahaya iman yang lemah dalam hati.
(3) Unabashed (tidak malu)
Jika seseorang secara bertahap melakukan hal-hal yang negative maka akan menjerumuskannya ke dalam jurang ketagihan. Jika sudah ketagihan maka jadilah ia unabashed (tidak malu).
Bagaimana ia tidak malu? Jika kita lihat di sekitar kita, pacaran sudah dilakukan di tempat-tempat terbuka bukan? Jika seseorang sudah tidak malu melakukan perbuatan- perbuatan yang dilarang agama (Islam) hancurlah ia dan juga negeri ini, sebagaimana sabda nabi SAW yaitu;
“Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya (didangkalkan) pengetahuan agama, dan didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan” . [HR. Bukhari juz 1, hal. 28]
Tetapi sebaliknya jika penduduk negeri ini beriman maka nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita. Firman-Nya;
“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. [QS. Al-A’raaf/ 7: 96]
(4) Lame brained (lemah, bodoh)
Orang- orang yang memperturutkan hawa nafsu, sungguh jelas mereka adalah generasi yang jelek (bodoh) di mata Allah (QS. Maryam/ 19: 59).
Jika mereka sudah bertahap, tidak malu dan bodoh dalam kemaksiatan, maka kemaksiatan mereka akan menggiring mereka ke dalam jurang kesengsaraan. Wahai para pemuda, dikarenakan kita adalah generasi penerus orang tua, agama dan bangsa ini hendaklah kita harus memiliki;
a. komunikasi yang baik terjalin dengan orang tua, dan hendaklah para orang membentengi keluarga, salah satunya dengan membuat kelompok keluarga yang isinya tidak hanya membahas dunia tetapi yang lebih penting untuk mengkaji Al Qur’an dan Sunnah nabi SAW. Insya Allah dengan menjaga komunikasi dalam diskusi tentang dunia dan akhirat maka seorang kepala keluarga bisa menjalankan kewajiban untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka (QS. At Tahrim/ 66: 6).
b. aktifitas positif, contoh: Nonton TV yang acaranya edukatif, tidak membuang waktu percuma hanya untuk main- main, nongkrong ataupun jalan- jalan yang tiada berguna.
c. kepercayaan dengan janji Allah tentang jodoh. Allah SWT menjelaskan di dalam QS. Ar Rum/ 30: 21, yaitu; “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” Kemudian di dalam QS. An Nur/ 24: 26 Allah juga berfirman;
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)” .
Saudara2ku seiman! Betapa indahnya syariat Islam, jika kita menghendaki jodoh dari jenis kita sendiri yakni manusia yang shalih dan shaliha maka kita harus shalih dan shaliha terlebih dahulu.
Mengapa kita alergi terhadap penegakan syariat Islam? Hanya orang-orang yang bodoh serta anti Islam dan anti kemapanan sajalah yang menolak atau tidak suka dengan syariat Islam, kemudian berusaha dengan berbagai cara untuk menjadikan orang murtad dan lari dari syariat Islam, serta benci kepada Islam. Maka disebarkanlah tuduhan-tuduhan jelek dan kotor, seolah-olah Islam itu menakutkan.
Terhadap orang-orang semacam itu kita harus waspada, dan Allah sudah memperingatkan kepada kita dengan firman-Nya, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menthaati orangorang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang merugi” . [QS. Ali ‘Imraan/ 3: 149]. (*)

Rabu, 02 Maret 2016

Peristiwa Terbunuhnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه




Amirul Mukminin menghadapi masalah yang berat, kondisi negara saat itu tidak stabil, pasukan beliau di Iraq dan di daerah lainnya membangkang perintah beliau, mereka menarik diri dari pasukan. Kondisi di wilayah Syam juga semakin memburuk. Penduduk Syam tercerai berai ke utara dan selatan. Setelah peristiwa tahkim penduduk Syam menyebut Mu’awiyah sebagai amir. Seiring bertambahnya kekuatan penduduk Syam semakin lemah pula kedudukan penduduk Iraq. Padahal amir mereka adalah Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه. sebaik-baik manusia di atas muka bumi pada zaman itu, beliau yang paling taat, paling zuhud, paling alim dan paling takut kepada Allah. Namun walaupun demikian, mereka meninggalkannya dan membiarkannya seorang diri. Padahal Ali telah memberikan hadiah-hadiah yang melimpah dan harta-harta yang banyak. Begitulah perlakuan mereka terhadap beliau, hingga beliau tidak ingin hidup lebih lama dan mengharapkan kematian. Karena banyaknya fitnah dan merebaknya pertumpahan darah. Beliau sering berkata, ” Apakah gerangan yang menahan peristiwa yang dinanti-nanti itu? Mengapa ia belum juga terbunuh?” Kemudian beliau berkata, “Demi Allah, aku akan mewarnai ini sembari menunjuk jenggot beliau- dari sini!” -sembari menunjuk kepala beliau-.54
*Kronologis Terbunuhnya Ali رضي الله عنه
Ibnu Jarir dan pakar-pakar sejarah lainnya55 menyebutkan bahwa tiga orang Khawarij berkumpul, mereka adalah Abdurrahman bin Amru yang dikenal dengan sebutan Ibnu Muljam al-Himyari al-Kindi sekutu Bani Jabalah dari suku Kindah al-Mishri, al-Burak bin Abdillah at-Tamimi dan Amru bin Bakr at-Tamimi.56 Mereka mengenang kembali perbuatan Ali bin Abi Thalib yang membunuh teman-teman mereka di Nahrawan, mereka memohon rahmat buat teman-teman mereka itu. Mereka berkata, “Apa yang kita lakukan sepeninggal mereka? Mereka adalah sebaik-baik manusia dan yang paling banyak shalatnya, mereka adalah penyeru manusia kepada Allah. Mereka tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela dalam menegakkan agama Allah. Bagaimana kalau kita tebus diri kita lalu kita datangi pemimpin-pemimpin yang sesat itu kemudian kita bunuh mereka sehingga kita membebaskan negara dari kejahatan mereka dan kita dapat membalas dendam atas kematian teman-teman kita.”
Ibnu Muljam berkata, “Aku akan menghabisi Ali bin Abi Thalib!”
Al-Burak bin Abdillah berkata, “Aku akan menghabisi Mu’awiyah bin Abi Sufyan.”
Amru bin Bakr berkata, “Aku akan menghabisi Amru bin al-Ash.”
Merekapun berikrar dan mengikat perjanjian untuk tidak mundur dari niat semula hingga masing-masing berhasil membunuh targetnya atau terbunuh. Merekapun mengambil pedang masing-masing sambil menyebut nama sahabat yang menjadi targetnya. Mereka sepakat melakukannya serempak pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Kemudian ketiganya berangkat menuju tempat target masing-masing.
Adapun Ibnu Muljam berangkat ke Kufah. Setibanya di sana ia menyembunyikan identitas, hingga terhadap teman-temannya dari kalangan Khawarij yang dahulu bersamanya. Ketika ia sedang duduk-duduk bersama beberapa orang dari Bani Taim ar-Ribab, mereka mengenang teman-teman mereka yang terbunuh pada peperangan Nahrawan. Tiba-tiba datanglah seorang wanita bernama Qatham binti Asy-Syijnah, ayah dan abangnya dibunuh oleh Ali pada peperangan Nahrawan. Ia adalah wanita yang sangat cantik dan populer. Dan ia telah mengkhususkan diri beribadah dalam masjid jami’. Demi melihatnya Ibnu Muljam mabuk kepayang. Ia lupa tujuannya datang ke Kufah. Ia meminang wanita itu. Qatham mensyaratkan mahar tiga ribu dirham, seorang khadim, budak wanita dan membunuh Ali bin Abi Thalib untuk dirinya. Ibnu Muljam berkata, “Engkau pasti mendapatkannya, demi Allah tidaklah aku datang ke kota ini melainkan untuk membunuh Ali.”
Lalu Ibnu Muljam menikahinya dan berkumpul dengannya. Kemudian Qathami mulai mendorongnya untuk melaksanakan tugasnya itu. Ia mengutus seorang lelaki dari kaumnya bernama Wardan, dari Taim Ar-Ribab, untuk menyertainya dan melindunginya. Lalu Ibnu Muljam juga menggaet seorang lelaki lain bernama Syabib bin Bajrah al-Asyja’i al-Haruri. Ibnu Muljam berkata kepadanya, “Maukah kamu memperoleh kemuliaan dunia dan akhirat?”
“Apa itu?” Tanyanya.
“Membunuh Ali!” Jawab Ibnu Muljam.
Ia berkata, “Celaka engkau, engkau telah mengatakan perkara yang sangat besar! Bagaimana mungkin engkau mampu membunuhnya?”
Ibnu Muljam berkata, “Aku mengintainya di masjid, apabila ia keluar untuk mengerjakan shalat subuh, kita mengepungnya dan kita membunuhnya. Apabila berhasil maka kita merasa puas dan kita telah membalas dendam. Dan bila kita terbunuh maka apa yang tersedia di sisi Allah lebih baik dari-pada dunia.”
Ia berkata, “Celaka engkau, kalaulah orang itu bukan Ali tentu aku tidak keberatan melakukannya, engkau tentu tahu senioritas beliau dalam Islam dan kekerabatan beliau dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Hatiku tidak terbuka untuk membunuhnya.”
Ibnu Muljam berkata, “Bukankah ia telah membunuh teman-teman kita di Nahrawan?”
“Benar!” jawabnya.
“Marilah kita bunuh ia sebagai balasan bagi teman-teman kita yang telah dibunuhnya” kata Ibnu Muljam.
Beberapa saat kemudian Syabib menyambutnya.
Masuklah bulan Ramadhan. Ibnu Muljam membuat kesepakatan dengan teman-temannya pada malam Jum’at 17 Ramadhan. Ibnu Muljam berkata, “Malam itulah aku membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk membunuh target masing-masing. Lalu mulailah ketiga orang ini bergerak, yakni Ibnu Muljam, Wardan dan Syabib, dengan menghunus pedang masing-masing. Mereka duduk di hadapan pintu57 yang mana Ali biasa keluar dari-nya. Ketika Ali keluar, beliau membangunkan orang-orang untuk shalat sembari berkata, “Shalat….shalat!” Dengan cepat Syabib menyerang dengan pedang-nya dan memukulnya tepat mengenai leher beliau. Kemudian Ibnu Muljam menebaskan pedangnya ke atas kepala beliau.58 Darah beliau mengalir membasahi jenggot beliau رضي الله عنه. Ketika Ibnu Muljam menebasnya, ia berkata, “Tidak ada hukum kecuali milik Allah, bukan milikmu dan bukan milik teman-temanmu, hai Ali!” Ia membaca firman Allah:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ وَاللّهُ رَؤُوفٌ بِالْعِبَادِ

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.” (Al-Baqarah: 207).
Ali berteriak, “Tangkap mereka!”
Adapun Wardan melarikan diri namun berhasil dikejar oleh seorang lelaki dari Hadhramaut lalu membunuhnya. Adapun Syabib, berhasil menyelamatkan diri dan selamat dari kejaran manusia. Sementara Ibnu Muljam berhasil ditangkap.
Ali menyuruh Ja’dah bin Hubairah bin Abi Wahab59 untuk mengimami Shalat Fajar. Ali pun dibopong ke rumahnya. Lalu digiring pula Ibnu Muljam kepada beliau dan dibawa kehadapan beliau dalam keadaan dibelenggu tangannya ke belakang pundak, semoga Allah memburukkan rupanya. Ali berkata kepadanya,” Apa yang mendorongmu melakukan ini?” Ibnu Muljam berkata, “Aku telah mengasah pedang ini selama empat puluh hari. Aku memohon kepada Allah agar aku dapat membunuh dengan pedang ini makhlukNya yang paling buruk!”
Ali berkata kepadanya, “Menurutku engkau harus terbunuh dengan pedang itu. Dan menurutku engkau adalah orang yang paling buruk.”
Kemudian beliau berkata, “Jika aku mati maka bunuhlah orang ini, dan jika aku selamat maka aku lebih tahu bagaimana aku harus memperlakukan orang ini!”
* Pemakaman Jenazah Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه
Setelah Ali رضي الله عنه wafat, kedua puteranya yakni al-Hasan dan al-Husein memandikan jenazah beliau dibantu oleh Abdullah bin Ja’far. Kemudian jenazahnya dishalatkan oleh putera tertua beliau, yakni al-Hasan. Al-Hasan bertakbir sebanyak sembilan kali.60
Jenazah beliau dimakamkan di Darul Imarah di Kufah, karena kekhawatiran kaum Khawarij akan membongkar makam beliau. Itulah yang masyhur. Adapun yang mengatakan bahwa jenazah beliau diletakkan di atas kendaraan beliau kemudian dibawa pergi entah ke mana perginya maka sungguh ia telah keliru dan mengada-ada sesuatu yang tidak diketahuinya. Akal sehat dan syariat tentu tidak membenarkan hal semacam itu. Adapun keyakinan mayoritas kaum Rafidhah yang jahil bahwa makam beliau terletak di tempat suci Najaf, maka tidak ada dalil dan dasarnya sama sekali. Ada yang mengatakan bahwa makam yang terletak di sana adalah makam al-Mughirah bin Syu’bah رضي الله عنه .
Al-Khathib al-Baghdadi61meriwayatkan dari al-Hafizh Abu Nu’aim dari Abu Bakar Ath-Thalahi dari Muhammad bin Abdillah al-Hadhrami al-Hafizh Muthayyin, bahwa ia berkata, “Sekiranya orang-orang Syi’ah mengetahui makam siapakah yang mereka agung-agungkan di Najaf niscaya mereka akan lempari dengan batu. Sebenarnya itu adalah makam al-Mughirah bin Syu’bah62
Al-Hafizh Ibnu Asakir63 meriwayatkan dari al-Hasan bin Ali, ia berkata, “Aku mengebumikan jenazah Ali di kamar sebuah rumah milik keluarga ja’dah.”
Abdul Malik bin Umair64 bercerita, “Ketika Khalid bin Abdullah menggali pondasi di rumah anaknya bernama Yazid, mereka menemukan jenazah seorang Syaikh yang terkubur di situ, rambut dan jenggotnya telah memutih. Seolah jenazah itu baru dikubur kemarin. Mereka hendak membakarnya, namun Allah memalingkan niat mereka itu. Mereka membungkusnya dengan kain Qubathi, lalu diberi wewangian dan dibiarkan terkubur di tempat semula. Tempat itu berada dihadapan pintu al-Warraqin setelah kiblat masjid di rumah tukang sepatu. Hampir tidak pernah seorang pun bertahan di tempat itu melainkan pasti akan pindah dari situ.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, ia berkata, “Jenazah Ali dishalatkan pada malam hari dan dimakamkan di Kufah, tem-patnya sengaja dirahasiakan, namun yang pasti di dekat gedung imarah (istana kepresidenan).” 65
Ibnu Kalbi66berkata, “Turut mengikuti proses pemakaman jenazah Ali pada malam itu al-Hasan, al-Husain, Ibnul Hanafiyyah, Abdullah bin Ja’far dan keluarga ahli bait beliau yang lainnya. Mereka memakamkannya di dalam kota Kufah, mereka sengaja merahasiakan makam beliau karena kekhawatiran terhadap kebiadaban kaum Khawarij dan kelompok-kelompok lainnya.
* Tanggal Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dan Usia Beliau
Ali رضي الله عنه , terbunuh pada malam Jum’at waktu sahur pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Ada yang mengatakan pada bulan Rabi’ul Awwal. Namun pendapat pertama lebih shahih dan populer.
Ali رضي الله عنه ditikam pada hr Jum’at 17 Ramadhan tahun 40 H, tanpa ada perselisihan.67
Ada yang mengatakan beliau wafat pada hari beliau ditikam, ada yang mengatakan pada hari Ahad tanggal 19 Ramadhan.
Al-Fallas berkata, “Ada yang mengatakan, beliau ditikam pada malam dua puluh satu Ramadhan dan wafat pada malam dua puluh empat dalam usia 58 atau 59 tahun.” 68
Ada yang mengatakan, wafat dalam usia 63 tahun.69 Itulah pendapat yang masyhur, demikian dituturkan oleh Muhammad bin al-Hanafiyah, Abu Ja’far al-Baqir, Abu Ishaq as-Sabi’i dan Abu Bakar bin ‘Ayasy. Sebagian ulama lain mengatakan, wafat dalam usia 63 atau 64 tahun. Diriwayatkan dari Abu ja’far al-Baqir, katanya, “Wafat dalam usia 65 tahun.”
Masa kekhalifahan Ali lima tahun kurang tiga bulan. Ada yang mengatakan empat tahun sembilan bulan tiga hari. Ada yang mengatakan empat tahun delapan bulan dua puluh tiga hari, semoga Allah meridhai beliau.70
_______________________________________________________________________________________________
54 Rasulullah صلى الله عليه وسلم. telah mengabarkan bahwa Ali رضي الله عنه akan mati terbunuh seperti yang disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad, 1/102-130-156 dan kitab Dala’il an-Nubuwwah karangan al-Baihaqi, 6/438 dengan sanad shahih seperti yang dikatakan oleh Ahmad Syakir.
55 Silahkan lihat Tarikh ath-Thabari, 5/143-146, ath-Thabaqat karangan Ibnu Sa’ad, 3/36-37, al-Muntazham, 5/172-173, al- Kamil, 3/388-389 dan Tarikh Islam juz Khulafaur Rasyidin halaman 607-608.
56 Dalam kitab ath-Thabaqat Ibnu Sa’ad disebutkan bahwa mereka berkumpul di Makkah.
57 As-Suddah adalah pintu rumah dan atap yang menutupi pintu rumah, atau pekarangan di depan rumah, lihat kamus al-Wasith.
58 Qarnul insan, adalah bagian atas kepala. Silakan lihat kamus Muhith.
59 Ibnu Hajar menyebutkan biografinya dalam al-Ishabah, 1/484 dan 527, dan menyebutkan kontroversi tentang statusnya apakah termasuk sahabat atau bukan. Ibunya adalah Ummu Hani’ binti Abi Thalib, berarti Ali adalah pamannya.
60 Dalam sejumlah riwayat lainnya disebutkan empat kali takbir, barangkali itulah yang benar, silakan lihat ath-Thabaqat al-Kubra, 3/38.
61 Tarikh Baghdad, 1/138.
62 Karena mereka sangat membenci al-Mughirah bin Syu’bah رضي الله عنه, pent.
63 Tarikh Dimasyq, 12/420.
64 Silahkan lihat Tarikh Baghdad, 1/137.
65 Silatrkan lihat Tarikh Islam karangan Adz-Dzahabi juz Khulafaur Rasyidin halaman 650.
66 Silakan lihat Tarikh Dimasyq, 12/421.
67 Perkataan beliau, “Tanpa ada perselisihan,” maksudnya tahunnya, adapun bulan dan tanggalnya telah terjadi perselisihan di dalamnya.
68 Silakan lihat Tarikh ath-Thabari, 5/151.
69 Ibnu Sa’ad menukil dalam kitab ath-Thabaqat, 3/381 dari al-Waqidi bahwasanya ia berkata, “Itulah pendapat yang shahih menurut kami.” Saya katakan, Ini bersesuaian dengan pendapat yang mengatakan bahwa tahun kelahirannya adalah dua puluh tahun sebelum Rasulullah صلى الله عليه وسلم diangkat menjadi rasul.
70 Silakan lihat Tarikh ath-Thabari, 5/152-153, demikian pula Tarikh Dimasyq, 12/423 dan 428. Pendapat-pendapat ini saling berdekatan, perbedaan antara pendapat pertama, kedua dan ketiga didasarkan atas perbedaan penentuan tanggal pembai’atan beliau dan tanggal wafat beliau setelah ditikam.

Selasa, 23 Februari 2016

Menyikapi kematian 3 orang Khulafaur Rasyidin

Kehilangan besar bagi umat Islam sepeninggal Muhammad dengan terbunuhnya 3 Khulafaur Rasyidin mereka berturut - turut, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Dengan demikian praktis hanya Abu Bakar yang meninggal karena faktor usia, selebihnya meninggal dengan cara yang sadis. Umar, Utsman dan Ali adalah 3 sahabat nabi yang utama. Mereka banyak berjuang dan berperang dijalan Allah bersama Nabi, hingga akhir hayatnya kita mengenal mereka sebagai pribadi - pribadi yang mulia.
Jika anda sekalian diperbolehkan memilih saat kematian anda sendiri, pada kondisi seperti apa yang anda inginkan untuk mati?

Umar Bin Khatab adalah seorang saudagar kaya raya yang temperamental, namun setelah memeluk Islam beliau adalah pejuang yang gagah berani, tegas pada setiap peraturan, kehidupan sebagai pedagang sukses tidak membuatnya gelap mata. Bahkan di masa beliau menjadi khalifah kita mengenal betapa miskinnya beliau dibanding umatnya. Seorang khalifah yang setiap malam berjalan diantara rumah - rumah umatnya sekedar untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang terdzolimi dimasa kepemimpinannya.

Sampai pada suatu malam Umar yang sedang berjalan diantara rumah - rumah itu mendengar isak tangis anak kecil yang belum makan beberapa hari, dan ibunya harus berpura - pura memasak batu untuk menenangkan anaknya. Hal yang membuat Umar terenyuh dan akhirnya mengambilkan sendiri karung makanan dari baitul mal, dipikulnya karung itu sendiri olehnya untuk diserahkan pada keluarga itu. Sebuah sikap pemimpin yang hampir tidak kita jumpai di masa ini, tidak seorang presiden pun yang mau memanggul sendiri karung beras ke rumah - rumah kumuh di bantaran sungai, bahkan jangankan bersikap seperti Umar, mereka cenderung mengamankan image dirinya sendiri supaya kelak bisa menjadi presiden periode ke dua.

Utsman Bin Affan adalah sahabat yang berjasa besar dalam pembukuan Al Qur'an di masanya beliau berhasil mengumpulkan mushaf Qur'an yang terdiri dari ribuan ayat, karena jasa beliaulah kita semua masih bisa mempelajari Al Qur'an yang diturunkan Allah kepada Muhammad, beliau telah menjaga hilangnya Qur'an dari perkembangan zaman. beliau adalah seorang pedagang sukses yang menginfakkan semua hartanya di jalan Allah, beliaulah yang membelikan kuda - kuda dan unta - unta untuk kendaraan perang kaum muslimin.

Ali Bin Abi Thalib saudara sepupu sekaligus menantu Rasullulah adalah satu - satunya orang di dunia yang lahir di dalam rumah Allah, Kabbah. Beliaulah pemuda paling berani di kabilah Bani Quraisy. Dan ketika Muhammad diancam akan dibunuh Ali menjadi tameng bagi Rasul karena kecintaannya yang besar terhadap Rasul. Ali dan keluarganya adalah orang - orang yang sabar dan dermawan, pernah 3 hari keluarga ini berpuasa tetapi harus menunda untuk berbuka demi memberi makan fakir miskin yang meminta derma terhadap mereka.

Kebesaran para Khulafaur Rasyidin tentu tidak hanya disini saja, karena kita umat Islam mengerti benar kisah hidup mereka yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dan membenarkan berita yang dibawa RasulNya. Tapi disini kita tidak akan membahas semua itu.
Jika kita menganggap kematian mereka adalah peristiwa tragis, maka itu adalah benar, dan kita amat sangat kehilangan. Namun jika ini dikaitkan dengan ketidak sempurnaan sistem Islam saya rasa itu adalah kesalahan besar

Satu hal yang mencengangkan dari 3 Khulafaur Rasyidin setelah Abu Bakar adalah ketiga - tiganya mati terbunuh. Dimanakah sistem Islam yang baik? mengapa sampai membiarkan pemimpin mereka terbunuh? Padahal Risallah Allah baru disahkan hanya dalam beberapa tahun sebelumnya? Jika sistem Islam yang sempurna tidak mampu melindungi para pemimpin mereka dalam hitungan tahun bagaimana mungkin syariat Islam mampu melindungi umatnya yang hidup ribuan tahun sejak zaman Nabi? Jika Islam sudah terbukti adalah syariat yang cacat untuk apa kita pertahankan?

Jika kita menganggap kematian mereka adalah peristiwa tragis, maka itu adalah benar, dan kita amat sangat kehilangan. Namun jika ini dikaitkan dengan ketidak sempurnaan sistem Islam saya rasa itu adalah kesalahan besar. Kita semua akan mati entah karena usia panjang, sakit, kecelakaan, terbunuh, tetapi itu bukanlah sesuatu yang penting dan kita risaukan dan kita pilih. Karena saat salah satunya datang kita tak bisa mengelaknya dan memilih cara yang lain yang kita anggap 'enak' untuk mati. Mati yang cepat dan tidak terasa. Kematian adalah sebuah hal pasti, namun bagaimana kita mati masih akan menjadi rahasia sampai waktunya tiba.

Saya punya sebuah pertanyaan untuk semua yang membaca tulisan ini

Jika anda sekalian diperbolehkan memilih saat kematian anda sendiri, pada kondisi seperti apa yang anda inginkan untuk mati?

Apakah anda ingin mati setelah meraih semua kesuksesan di dunia ini?
Apakah anda siap mati setelah meninggalkan keluarga anda ilmu dan warisan yang cukup?
Apakah anda ingin mati jika salah satu cita - cita tertinggi anda berhasil anda capai?
Apakah anda memilih mati saat bersenang - senang?
Apakah anda ingin menutup mata didampingi orang - orang yang sangat berarti bagi anda?

Mungkin sebagian jawaban anda ada disalah satunya

Tapi saya yakin seyakin - yakinnya, anda semua ingin mati saat berada dipuncak keimanan, saat beribadah, saat dekat dengan Tuhan. Saya yakin dengan amat sangat itulah keinginan yang paling anda inginkan saat meninggalkan dunia ini.

Berapa saudara kita mati karena OD mengkonsumsi narkoba dan miras?
Berapa manusia mati setelah ketahuan mencuri ayam/ merampok bank?
Berapa hidung belang yang mati saat berzina dengan pelacur?
Berapa orang mati bunuh diri karena tidak sanggup menerima cobaan?
Berapa orang yang mati saat memperingati sedekah untuk dewa dewi dan menyekutukan Allah?
Mereka bertiga diangkat derajatnya oleh Allah dengan memberi ketiganya kematian saat mereka benar - benar merindukan Allah, dan saat Allah menyaksikan kebesaran cinta mereka terhadapNya

Bukankah itu saat kematian yang terburuk yang dapat terjadi pada kita? Kita mati saat kita melakukan kehinaan dunia, Allah mengambil nyawa kita sebelum kita sadar untuk menyesali dan bertobat? Siapakah diantara kita ingin mati saat itu? Tentu saja saya sangat ingin menghindarinya, kita semua sangat ingin terhindar dari kematian - kematian semacam itu. Kita ingin mati khusnul Khotimah, mati dalam kondisi terbaik kita, yaitu mati saat kita mencintai dan dicintai Allah.

Umar,Utsman dan Ali memang mati terbunuh, tapi lihatlah saat kematian mereka, Umar tidak sedang berzina dengan pelacur, Utsman tidak sedang mencuri ayam, Ali tidak sedang menyembah berhala, tidak ada satupun dari mereka mati dalam kondisi mabuk, atau over dosis. Tidak sama sekali. Umar dan Ali meninggal saat mengimami umat Islam sholat berjamaah, Utsman gugur saat membaca Al-Qur'an. Mereka bertiga diangkat derajatnya oleh Allah dengan memberi ketiganya kematian saat mereka benar - benar merindukan Allah, dan saat Allah menyaksikan kebesaran cinta mereka terhadapNya. Benar kawan mereka mati dalam kondisi terbaik yang kita semua inginkan, meninggal saat begitu dekat dengan Sang Khalik. Inilah kematian paling utama bagi setiap muslim selain Syahid saat bertempur dijalan Allah.

Kematian mereka adalah kematian terbaik, kematian yang patut kita teladani, Khusnul Khotimah, itulah yang kita semua cari di akhir hidup kita, Khulafaur Rasyidin telah mendapatkannya dan kita mengikhlaskan kematian mereka, mengenang kebesaran hidup mereka hingga keshalihan akhir hidup mereka, Mereka bertiga lahir dalam kondisi terburuk yaitu lahir dalam keadaan bukan muslim dan jahiliyah, tetapi buku kehidupan mereka ditutup dengan keindahan yang tiada tara. Inilah bukti kesempurnaan syariat Islam yang telah membukakan mata kita, karena syariat ini telah menjaga para Khalifah dan ratusan ribu umat Islam lainnya dengan kematian Khusnul Khatimah.

Saya yakin para Khalifah tidak mempermasalahkan cara mereka meninggal tapi justru merasa bersyukur dengan waktu yang diberikan Allah untuk memanggil mereka kembali. Inilah yang harus kita pahami bersama, janganlah kita melihat kapan kita mati, seperti apa cara kita mati, tetapi berusahalah agar saat kematian kita adalah saat terbaik dalam hidup kita dihadapanNya. Bagaimana caranya? yaitu dengan menjaga setiap nafas kita, setiap detik yang kita jalani dengan mengamalkan ajaran Allah. Supaya kita tidak terjebak dalam kesesatan meski sesaat, supaya Allah menyelamatkan kita dari kematian terburuk, supaya setiap saat, setiap detiknya kita selalu siap mati Khusnul Khotimah, Insya Allah , Allah akan mengizinkan kita ingin meninggal saat sedang beribadah dan meninggikan Asma Allah dimuka bumi ini seperti para Khalifah.

Amin Ya Robbal 'Alamin

Minggu, 14 Februari 2016

Shalahuddin al-Ayyubi

Kali ini kita akan bercerita tentang seorang laki-laki mulia dan memiliki peranan yang besar dalam sejarah Islam, seorang panglima Islam, serta kebanggaan suku Kurdi, ia adalah Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadi atau yang lebih dikenal dengan Shalahuddin al-Ayyubi atau juga Saladin. Ia adalah seorang laki-laki yang mungkin sebanding dengan seribu laki-laki lainnya.
Asal dan Masa Pertumbuhannya
tikritShalahuddin al-Ayyubi adalah laki-laki dari kalangan ‘ajam (non-Arab), tidak seperti yang disangkakan oleh sebagian orang bahwa Shalahuddin adalah orang Arab, ia berasal dari suku Kurdi. Ia lahir pada tahun 1138 M di Kota Tikrit, Irak, kota yang terletak antara Baghdad dan Mosul. Ia melengkapi orang-orang besar dalam sejarah Islam yang bukan berasal dari bangsa Arab, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan lain-lain.
Karena suatu alasan, kelahiran Shalahuddin memaksa ayahnya untuk meninggalkan Tikrit sehingga sang ayah merasa kelahiran anaknya ini menyusahkan dan merugikannya. Namun kala itu ada orang yang menasihatinya, “Engkau tidak pernah tahu, bisa jadi anakmu ini akan menjadi seorang raja yang reputasinya sangat cemerlang.”
Dari Tikrit, keluarga Kurdi ini berpindah menuju Mosul. Sang ayah, Najmuddin Ayyub tinggal bersama seorang pemimpin besar lainnya yakni Imaduddin az-Zanki. Imaduddin az-Zanki memuliakan keluarga ini, dan Shalahuddin pun tumbuh di lingkungan yang penuh keberkahan dan kerabat yang terhormat. Di lingkungan barunya dia belajar menunggang kuda, menggunakan senjata, dan tumbuh dalam lingkungan yang sangat mencintai jihad. Di tempat ini juga Shalahuddin kecil mulai mempelajari Alquran, menghafal hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mempelajari bahasa dan sastra Arab, dan ilmu-ilmu lainnya.
Diangkat Menjadi Mentri di Mesir
Sebelum kedatangan Shalahuddin al-Ayyubi, Mesir merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Syiah, Daulah Fathimiyah. Kemudian pada masa berikutnya Dinasti Fathimiyah yang berjalan stabil mulai digoncang pergolakan di dalam negerinya. Orang-orang Turki, Sudan, dan Maroko menginginkan adanya revolusi. Saat itu Nuruddin Mahmud, paman Shalahuddin, melihat sebuah peluang untuk menaklukkan kerajaan Syiah ini, ia berpandangan penaklukkan Daulah Fathimiyyah adalah jalan lapang untuk membebaskan Jerusalem dari kekuasaan Pasukan Salib.
Nuruddin benar-benar merealisasikan cita-citanya, ia mengirim pasukan dari Damaskus yang dipimpin oleh Asaduddin Syirkuh untuk membantu keponakannya, Shalahuddin al-Ayyubi, di Mesir. Mengetahui kedatangan pasukan besar ini, sebagian Pasukan Salib yang berada di Mesir pun lari kocar-kacir sehingga yang dihadapi oleh Asaduddin dan Shalahuddin hanyalah orang-orang Fathimyah saja. Daulah Fathimiyah berhasil dihancurkan dan Shalahuddin diangkat menjadi mentri di wilayah Mesir. Namun tidak lama menjabat sebagai menteri di Mesir, dua bulan kemudian Shalahuddin diangkat sebagai wakil dari Khalifah Dinasti Ayyubiyah.
Selama dua bulan memerintah Mesir, Shalahuddin membuat kebijakan-kebijakan progresif yang visioner. Ia membangun dua sekolah besar berdasarkan madzhab Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini ia tujukan untuk memberantas pemikiran Syiah yang bercokol sekian lama di tanah Mesir. Hasilnya bisa kita rasakan hingga saat ini, Mesir menjadi salah satu negeri pilar dakwah Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni. Kebijakan lainnya yang ia lakukan adalah mengganti penyebutan nama-nama khalifah Fathimiyah dengan nama-nama khalifah Abbasiyah dalam khutbah Jumat.
Menaklukkan Jerusalem
Persiapan Shalahuddin untuk menggempur Pasukan Salib di Jerusalem benar-benar matang. Ia menggabungkan persiapan keimanan (non-materi) dan persiapan materi yang luar biasa. Persiapan keimanan ia bangun dengan membersihkan akidah Syiah bathiniyah dari dada-dada kaum muslimin dengan membangun madrasah dan menyemarakkakn dakwah, persatuan dan kesatuan umat ditanamkan dan dibangkitkan kesadaran mereka menghadapi Pasukan Salib. Dengan kampanyenya ini ia berhasil menyatukan penduduk Syam, Irak, Yaman, Hijaz, dan Maroko di bawah satu komando. Dari persiapan non-materi ini terbentuklah sebuah pasukan dengan cita-cita yang sama dan memiliki landasan keimanan yang kokoh.
crusadeDari segi fisik Shalahuddin mengadakan pembangunan makas militer, benteng-benteng perbatasan, menambah jumlah pasukan, memperbaiki kapal-kapal perang, membangun rumah sakit, dll.
Pada tahun 580 H, Shalahuddin menderita penyakit yang cukup berat, namun dari situ tekadnya untuk membebaskan Jerusalem semakin membara. Ia bertekad apabila sembuh dari sakitnya, ia akan menaklukkan Pasukan Salib di Jerusalem, membersihkan tanah para nabi tersebut dari kesyirikan trinitas.
Dengan karunia Allah, Shalahuddin pun sembuh dari sakitnya. Ia mulai mewujudkan janjinya untuk membebaskan Jerusalem. Pembebasan Jerusalem bukanlah hal yang mudah, Shalahuddin dan pasukannya harus menghadapi Pasukan Salib di Hathin terlebih dahulu, perang ini dinamakan Perang Hathin, perang besar sebagai pembuka untuk menaklukkan Jerusalem. Dalam perang tersebut kaum muslimin berkekuatan 63.000 pasukan yang terdiri dari para ulama dan orang-orang shaleh, mereka berhasil membunuh 30000 Pasukan Salib dan menawan 30000 lainnya.
Setelah menguras energy di Hathin, akhirnya kaum muslimin tiba di al-Quds, Jerusalem, dengan jumlah pasukan yang besar tentara-tentara Allah ini mengepung kota suci itu. Perang pun berkecamuk, Pasukan Salib sekuat tenaga mempertahankan diri, beberapa pemimpin muslim pun menemui syahid mereka –insya Allah- dalam peperangan ini. Melihat keadaan ini, kaum muslimin semakin bertambah semangat untuk segera menaklukkan Pasukan Salib.
Untuk memancing emosi kaum muslimin, Pasukan Salib memancangkan salib besar di atas Kubatu Shakhrakh. Shalahuddin dan beberapa pasukannya segera bergerak cepat ke sisi terdekat dengan Kubbatu Shakhrakh untuk menghentikan kelancangan Pasukan Salib. Kemudian kaum muslimin berhasil menjatuhkan dan membakar salib tersebut. Setelah itu, jundullah menghancurkan menara-menara dan benteng-benteng al-Quds.
Pasukan Salib mulai terpojok, merek tercerai-berai, dan mengajak berunding untuk menyerah. Namun Shalahuddin menjawab, “Aku tidak akan menyisakan seorang pun dari kaum Nasrani, sebagaimana mereka dahulu tidak menyisakan seorang pun dari umat Islam (ketika menaklukkan Jerusalem)”. Namun pimpinan Pasukan Salib, Balian bin Bazran, mengancam “Jika kaum muslimin tidak mau menjamin keamanan kami, maka kami akan bunuh semua tahanan dari kalangan umat Islam yang jumlahnya hampir mencapai 4000 orang, kami juga akan membunuh anak-anak dan istri-istri kami, menghancurkan bangunan-bangunan, membakar harta benda, menghancurkan Kubatu Shakhrakh, membakar apapun yang bisa kami bakar, dan setelah itu kami akan hadapi kalian sampai darah penghabisan! Satu orang dari kami akan membunuh satu orang dari kalian! Kebaikan apalagi yang bisa engkau harapkan!” Inilah ancaman yang diberikan Pasukan Salib kepada Shalahuddin dan pasukannya.
Dome of The Rock atau Kubatu Shakhrakh
Dome of The Rock atau Kubatu Shakhrakh
Shalahuddin pun mendengarkan dan menuruti kehendak Pasukan Salib dengan syarat setiap laki-laki dari mereka membayar 10 dinar, untuk perempuan 5 dinar, dan anak-anak 2 dinar. Pasukan Salib pergi meninggalkan Jerusalem dengan tertunduk dan hina. Kaum muslimin berhasil membebaskan kota suci ini untuk kedua kalinya.
Shalahuddin memasuki Jerusalem pada hari Jumat 27 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187, kota tersebut kembali ke pangkuan umat Islam setelah selama 88 tahun dikuasai oleh orang-orang Nasrani. Kemudian ia mengeluarkan salib-salib yang terdapat di Masjid al-Aqsha, membersihkannya dari segala najis dan kotoran, dan mengembalikan kehormatan masjid tersebut.
Masjid al-Aqsha
Masjid al-Aqsha
Wafatnya Sang Pahlawan
Sebagaimana manusia sebelumnya, baik dari kalangan nabi, rasul, ulama, panglima perang dan yang lainnya, Shalahuddin pun wafat meninggalkan dunia yang fana ini. Ia wafat pada usia 55 tahun, pada 16 Shafar 589 H bertepatan dengan 21 Febuari 1193 di Kota Damaskus. Ia meninggal karena mengalami sakit demam selama 12 hari. Orang-orang ramai menyalati jenazahnya, anak-anaknya Ali, Utsman, dan Ghazi turut hadir menghantarkan sang ayah ke peristirahatannya. Semoga Allah meridhai, merahmati, dan  membalas jasa-jasa engkau wahai pahlawan Islam, sang pembebas Jerusalem.

Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah Dalam Al Quran

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.
Pengertian Islam Menurut BahasaPengertian Islam secara  harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama)
Pengertian Islam Menurut Bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.
الإسلام مصدر من أسلم يسلم إسلاما
Ditinjau dari segi bahasanya yang dikaitkan dengan asal katanya, Islam memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah:
1. Berasal dari ‘salm’ (السَّلْم) yang berarti damai.
Dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman (QS. 8 : 61)
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Dan ini merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada perdamaian.
Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman : (QS. 49 : 9)
 “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
Sebagai salah satu bukti bahwa Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian adalah bahwa Islam baru memperbolehkan kaum muslimin berperang jika mereka diperangi oleh para musuh-musuhnya.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman: (QS. 22 : 39)
 “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.”
2. Berasal dari kata ‘aslama’ (أَسْلَمَ) yang berarti menyerah.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Menunjukkan makna penyerahan ini,
Allah berfirman dalam al-Qur’an: (QS. 4 : 125) “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.”
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162)
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 : 83) :
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri kita kepada aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan demikian akan menjadikan hati kita tentram, damai dan tenang (baca; mutma’inah).
3. Berasal dari kata istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 37 : 26) “Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.”
Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Karena sebagai seorang muslim, kita benar-benar diminta untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apapun yang kita miliki, hanya kepada Allah SWT. Dimensi atau bentuk-bentuk penyerahan diri secara total kepada Allah adalah seperti dalam setiap gerak gerik, pemikiran, tingkah laku, pekerjaan, kesenangan, kebahagiaan, kesusahan, kesedihan dan lain sebagainya hanya kepada Allah SWT. Termasuk juga berbagai sisi kehidupan yang bersinggungan dengan orang lain, seperti sisi politik, ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan dan lain sebagainya, semuanya dilakukan hanya karena Allah dan menggunakan manhaj Allah.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 2 : 208)
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Masuk Islam secara keseluruhan berarti menyerahkan diri secara total kepada Allah dalam melaksanakan segala yang diperintahkan dan dalam menjauhi segala yang dilarang-Nya.
4. Berasal dari kata ‘saliim’ (سَلِيْمٌ) yang berarti bersih dan suci.
Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. 26 : 89):
 “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Dalam ayat lain Allah mengatakan (QS. 37: 84)  “(Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang suci dan bersih, yang mampu menjadikan para pemeluknya untuk memiliki kebersihan dan kesucian jiwa yang dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Karena pada hakekatnya, ketika Allah SWT mensyariatkan berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan utamanya untuk mensucikan dan membersihkan jiwa manusia.
Allah berfirman: (QS. 5 : 6)
 “Allah sesungguhnya tidak menghendaki dari (adanya syari’at Islam) itu hendak menyulitkan kamu, tetapi sesungguhnya Dia berkeinginan untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
5. Berasal dari ‘salam’ (سَلاَمٌ) yang berarti selamat dan sejahtera.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: (QS. 19 : 47)
Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
Maknanya adalah bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada keselamatan dan kesejahteraan. Karena Islam memberikan kesejahteraan dan juga keselamatan pada setiap insan.
Adapun Pengertian Islam Menurut Istilah, (ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap dinul Islam), Islam adalah ‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat.’
Definisi di atas, memuat beberapa poin penting yang dilandasi dan didasari oleh ayat-ayat Al-Qur’an. Diantara poin-poinnya adalah:
  1. Islam sebagai wahyu ilahi
    Mengenai hal ini, Allah berfirman QS. 53 : 3-4 :
 “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
  1. Diturunkan kepada nabi dan rasul (khususnya Rasulullah SAW)
Membenarkan hal ini, firman Allah SWT (QS. 3 : 84)
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”
  1. Sebagai pedoman hidup
Allah berfirman (QS. 45 : 20):
“Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
  1. Mencakup hukum-hukum Allah dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW
Allah berfirman (QS. 5 : 49-50)
 “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”
5. Membimbing manusia ke jalan yang lurus.
Allah berfirman (QS. 6 : 153)
 “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.”
  1. Menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah berfirman (QS. 16 : 97)
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(dikutip dari el-misbah.blogspot.com)

Kamis, 11 Februari 2016

LOGO PEMUDA MAJLIS TAFSIR AL-QUR'AN (PEMUDA MTA)

PROFIL PEMUDA MTA

Organisasi kepemudaan MTA atau Pemuda MTA dibentuk pada tanggal 7 Oktober 2012 secara resmi dengan adanya Deklarasi Nasional Pemuda MTA yang diadakan di Manahan Surakarta. Pengukuhan organisasi Pemuda MTA dibawah Yayasan Majlis Tafsir Al-qur’an Surakarta dilakukan oleh Ketua Umum MTA Al-ustadz Drs. Ahmad Sukina dengan ditandai penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengurus Pemuda MTA kepada Para Pengurus Pemuda MTA. Berkenan mendampingi penyerahan SK, Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementrian Pemuda dan Olahraga Dr.H. Afitra Salam, APU selaku wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.

IKRAR PEMUDA MTA
  1. Kami Pemuda MTA bersyukur kepada Allah SWT atas anugrah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut keyakinan agama masing-masing.
  2. Kami Pemuda MTA siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menghadapi ancaman dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.
  3. Kami Pemuda MTA menjunjung tinggi akhlak, mengedepankan ukhuwwah islamiyah, ukhuwwah wathoniyah dan  ukhuwwah basyariyah dalam berinteraksi dengan sesama anak bangsa.
  4. Kami  Pemuda MTA menjadikan Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai panutan kami, bekerja keras dan berkarya sebagai identitas kami.
  5. Kami Pemuda MTA turut serta membangun kecerdasan bangsa dengan dakwah dan amal sholeh. 
VISI PEMUDA MTA

Menjadikan gerakan Pemuda MTA sebagai wadah untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh berlandaskan taqwa kepada ALLAH SWT, memiliki aqidah yang lurus, ibadah yang benar, dan akhlaq yang mulia.

MISI PEMUDA MTA
  1. Menggiatkan kegiatan dakwah untuk menyebarluaskan ajaran Al Quran dan Sunnah.
  2. Menumbuhkan semangat kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dengan menjunjung tinggi akhlaqul karimah.
  3. Mempersiapkan generasi muda menjadi pengelola bangsa yang tangguh dengan segala potensi yang dimiliki berlandaskan taqwa kepada Allah SWT.
  4. Membentuk generasi muda yang bersemangat, sehat, dan cerdas serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
  5. Mengembangkan jiwa kewirausahaan generasi muda untuk mendukung kemandirian ekonomi bangsa. 

Senin, 01 Februari 2016

Ancaman Bagi Orang Yang Membatalkan Puasa Ramadhan Dengan Sengaja

“Ancaman Bagi Orang Yang Membatalkan Puasa Ramadhan Dengan Sengaja” ketegori Muslim.
Ancaman Bagi Orang Yang Membatalkan Puasa Ramadhan Dengan Sengaja
Kategori Puasa
Senin, 11 Oktober 2004 07:18:03 WIB
ANCAMAN BAGI ORANG YANG MEMBATALKAN PUASA RAMADHAN DENGAN SENGAJA
Oleh
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Arti : Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dhahaya[1], membawaku ke satu gunung yg kasar (tdk rata), kedua berkata, “Naik”. Aku katakan, “Aku tdk mampu”. Kedua berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yg keras. Akupun bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini ialah teriakan penghuni neraka’. Kemudian kedua membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yg digantung dgn kaki di atas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Kedua menjawab, ‘Mereka ialah orang-orang yg berbuka sebelum halal puasa mereka.[2] .” [3]
Adapun hadits yg diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Arti : Barangsiapa berbuka satu hari saja pada bulan Ramadhan dgn sengaja, tdk akan bisa diganti walau dgn puasa sepanjang zaman kalau dia lakukan”
Hadits ini lemah, tdk shahih. Pembahasan hadits ini secara rinci akan di bahas di akhir kitab ini.
[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
_________
Foote Note.
[1] Yakni : dua lenganku
[2] Sebelum tiba waktu berbuka puasa
[3] [Riwayat An-Nasa’i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 dan Ibnu Hibban (no.1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin ‘Amir dari Abu Umamah. Sanad Shahih]

Amalan Yang Menyelamatkan dari Api Neraka

sedekah 1Amalan Yang Menyelamatkan dari Api Neraka
Wahai Saudaraku sesama Muslim, Abu Zdar ra. pernah berkata:
Saya pernah bertanya pada Rasulullah SAW.: “Perbuatan apa yang bisa menyelamatkan orang dari api neraka?
Beliau menjawab: “Iman kepada Allah”.
Saya berkata lagi: “Wahai Nabi Allah, dengan iman itu tentu ada amal perbuatan?”.
Jawab Beliau: “Hendaklah engkau sedekahkan apa apa yang diberikan Allah.”
Saya bertanya lagi: “Wahai Nabi Allah, kalau orang orang itu fakir miskin, tidak memiliki sesuatu?”
Beliau menjawab: “Lakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar”.
Saya bertanya pula: “Kalau orang itu tidak bisa melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar?”.
Beliau bersabda pula: “Suruhlah dia mengajar orang bodoh”.
Saya bertanya lagi: “Jika orang itu tidak bisa melakukannya?”.
“Suruhlah dia membela orang yang dizalimi orang”, sabda Nabi pula.
Saya bertanya lagi: “Kalau orang itu tergolong lemah, tidak sanggup membela orang yang teraniaya?”.
Beliau menjawab seraya bertanya: “Perbuatan apa yang engkau inginkan dari rekanmu itu untuk bekal kebajikan? ! Suruhlah dia jangan menyakiti hati orang lain”.
Saya bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, apakah perbuatan itu akan memasukannya ke dalam Surga?”.
Lalu jawabnya lagi menegaskan: “Seorang mukmin yang telah mengerjakan salah satu dari perbuatan itu, akan dituntun masuk kedalam Surga”.
Kami bisa membayangkan api neraka sebagai puncak siksaan lahir atau bathin yang ditimpakan kepada penjahat. Dan Surga sebagai suatu puncak penilaian kebajikan yang merupakan ganjaran lahir atau bathin pula, bagi orang orang yang beramal saleh di jalan Allah. Dalam hadist ini terlihat Rasulullah SAW. banyak menampilkan rahmat dan amal kebajikan, dan penilaian pahala tidaklah mensyaratkan orang harus mengerjakan semuanya. Melakukan satu saja, sudah cukup baik. Ya, hanya satu saja sudah bisa membawa si pelakunya ke puncak sana (Surga). Itulah makna kata kata agung yang diucapkan beliau pada penutup hadistnya itu. Demikianlah seperti yang diuraikan oleh Abu Zdar.
Dalam kisah lain diceritakan oleh Rasulullah SAW. bagaikan seniman jenius, dimana beliau melukiskan pengertian rahmat itu dalam bentuk kisah yang indah dan menarik.
“Seorang rahib dari Bani Israel telah beribadat pada Allah didalam sebuah biara selama enam puluh tahun. Pada suatu hari hujan pun turun dengan lebatnya dan pemandangan sekitarnya menjadi hijau. Sang rahib melepaskan pandangannya keluar biara seraya berkata: “Kalau aku turun keluar sambil berzikir menyebut nyebut nama Allah, tentulah akan menambah kebaikanku “.
Diapun menuruni tangga sambil membawa dua potong roti. Sesampainya dia dibawah dia disambut oleh seorang wanita. Maka berbincang bincanglah mereka, dan dimabuk cinta serta tak sadarkan diri. Kemudian sang rahib pergi mandi ke sebuah kolam, lantas datanglah seorang peminta minta. Dia menunjuk pada dua potong rotinya agar si peminta minta mengambil makanan itu. Dan tiba tiba saja sang rahib meninggal dunia. Lalu ditimbangkanlah pengabdiannya selama enam puluh tahun itu dengan perbuatannya main dengan pelacur tersebut. Perbuatannya dengan sang pelacur ternyata mengalahkan semua kebaikannya. Kemudian pahala karena memberikan dua potong roti kepada si pengemis ditambahkan ke dalam pengabdiannya itu, maka ternyata timbangan kebaikannya menjadi lebih berat. Maka diapun diampuni ! “.
Sungguh hebatnya Rasulullah SAW. meletakkan kedudukan rahmat pada puncak yang begitu agung, sehingga kita bisa melihat betapa Allah SWT. menimbang rahmat seseorang bukan dari besarnya, akan tetapi berdasarkan penampilan spiritual dari rahmat itu sendiri.
Tiap karya seseorang sekalipun nampaknya kecil, bisa menyelamatkan orang itu dari bencana besar, seperti yang disabdakan Rasulullah: ” Perbuatan baik dapat mencegah menangnya keburukan”.

Minggu, 31 Januari 2016

Mualaf-Mualaf Yang Memiliki Pengaruh Besar Dalam Sejarah Islam

Keluarga Barmakid (600 M – 900 M)
Keluarga Barmakid adalah sebuah keluarga Budha yang berpengaruh dari daerah Balkh, sekarang berada di teritorial Afghanistan. Pada saat Dinasti Umayyah menaklukkan daerah tersebut, pada pertengahan tahun 600-an M, keluarga ini pun memeluk Islam. Setelah revolusi Abbasiyah tahun 750 M, keluarga Barmakid mulai menunjukkan bakat mereka sebagai administrator yang handal. Mereka mewarisi pengalaman nenek moyang mereka yang pernah mengurusi birokrasi kerajaan Persia selama berabad-abad. Pengalaman mengurusi birokrasi yang besar inilah yang tidak dimiliki oleh keluarga Abbasiyah.
Sebagai menteri atau pelaksana pemerintahan, keluarga Barmakid memiliki pengaruh yang signifikan dalam stabilitas kerajaan di akhir abad ke-8, Yahya bin Khalid al-Barmaki adalah adalah salah satu contohnya. Yahya ditunjuk sebagai mentor Harun al-Rasyid yang masih belia kala itu. Hasilnya sudah kita ketahui, Harun al-Rasyid dikenal sebagai khalifah terbaik di zaman Abbasiyah dan berhasil membawa kerajaan tersebut mencapai masa keemasan. Di bawah arahan dan bimbingannya, Harun al-Rasyid membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga, menumbuhkan ekonomi progresif, jaminan terhadap para ulama, dan sistem infrastruktur yang menyaingi kemegahan Romawi kuno di zamannya. Keluarga Barmakid lah yang sangat mempengaruhi menajemen perpolitikan dunia Islam yang berlangsung hingga beberapa abad.
Berke Khan (wafat tahun 1266 M)
Ia adalah cucu dari Jenghis Khan sang penakluk dari Mongol. Berke Khan merupakan tokoh penting dalam sejarah Mongol pada pertengahan tahun 1200-an M. Ia adalah raja Dinasti Golden Horde, salah satu generasi yang membawa bangsa Mongol mengecap masa keemasan mereka. Sebagaimana nenek moyangnya, Berke juga menganut paham Shamanisme sebelum ia memeluk Islam. Berke adalah seorang pemimpin yang kuat, ia pernah mengirim pasukan ke Utara pegunungan Kaukasus dan Tenggara Eropa untuk menaklukkan orang-orang Kipchak Turki. Ia juga memobilisasi pasukannya untuk menaklukkan seluruh wilayah Hungaria.
Setelah misi militernya selesai di wilayah-wilayah tersebut, dalam perjalanan pulang menuju Mongol, ia singgah di wilayah Bukhara, tempat dimana rasa keingintahuannya tentang Islam muncul. Lalu ia bertanya tentang Islam kepada penduduk setempat. Mendengar penjelasan-penjelasan tentang Islam, Berke meyakini pesan-pesan yang dibawa oleh agama Islam benar-benar sejalan dengan tujuan penciptaan manusia dan mendamaikan jiwanya yang tidak tenang dalam keyakinan animisme dan dinamisme yang dibawa oleh ajaran Shamaniah. Ia pun memutuskan untuk memeluk agama Islam sekaligus menjadi pemimpin Mongol pertama yang menerima Islam. Keislamannya juga diikuti oleh banyak prajuritnya.
Keislaman Berke dan pasukannya secara otomatis menanamkan jiwa persaudaraan mereka sesama umat Islam. Saat itulah mulai muncul ketegangan ditubuh pasukan Mongol, terutama dengan kubu sepupunya Hulagu Khan dari Dinasti Chagtai. Hulagu Khan adalah penguasa Mongol untuk wilayah bekas-bekas kerajaan Persia, ia dikenal kejam dan sangat mirip dengan kakek mereka Jenghis Khan. Hulagu telah membantai jutaan umat Islam dalam ekspansi-ekspansinya di wilayah-wilayah Islam.
Setelah mendengar jatuhnya Baghdad oleh sepupunya, Hulaghu Khan, pada tahun 1258, dengan penuh keyakinan dan semangat persaudaraan sesama muslim, ia kesampingkan pertalian darah atau nasabnya dengan Hulagu. Ia mengatakan “Hulagu telah memporak-porandakan semua kota-kota Islam dan membunuh khalifah, dengan pertolongan Allah aku akan membalas dan membuat perhitungan dengannya atas banyak darah umat Islam yang ia tumpahkan.” Dengan dukungan pasukan kerajaan Mamluk di Mesir, Berke memobilisasi pasukannya untuk memukul mundur pasukan Hulagu.
Zaganos Pasha (1446–1466 M)
Zagaros Pasha adalah seseorang yang berasal dari Yunani ada juga yang mengatakan seorang Albania. ia direkrut menjadi Yenicheri, korps elit kekaisaran Utsmani. Seperti Yenicheri lainnya, ia dibekali ilmu agama Islam, administrasi pemerintahan, dan pelatihan militer. Ia ditunjuk menjadi mentor dan penasihat calon raja ketujuh Dinasti Utsmani Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad al-Fatih yang masih sangat belia.
Saat Mehmed menjabat sebagai raja Utsmani, Zaragos pun diangkat menjadi seorang menteri. Zaragos selalu dilibatkan dalam semua urusan negara, terutama rencana penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Saat penyerangan Konstantinopel, Zaragos ditugaskan mengepung benteng Konstantinopel dari bagian Utara, dan pasukannya merupakan rombongan pertama yang berhasil menyentuh dinding Konstantinopel yang dikenal begitu kokoh. Peninggalan-peninggalan Zaragos masih tersisa di wilayah Edrine berupa masjid, dapur umum, dan pemandian umum.
Ibrahim Muteferrika (1674 – 1745 M)
Isu yang sering diarahkan kepada kerajaan Utsmani adalah ilmu pengetahuan pada masa kerajaan ini tidak berkembang, stagnan, dan sangat minim dengan inovasi, tidak berbanding dengan luasnya wilayah kerajaan dan lamanya masa kekuasaan mereka. Seorang yang berasal dari Hungaria, Ibrahim Muteferrika, mendengar dan mengamati isu yang beredar ini. Sebagai seorang diplomat yang ditugaskan menjembatani hubungan Utsmani dan Eropa, khususnya Prancis dan Swedia, Ibrahim Muteferrika menangkap peluang dari kebangkitan Eropa (Renaissance) dimana penggunaan mesin cetak menjadi budaya baru dan menurut Ibrahim orang-orang Eropa belum optimal menggunakan alat tersebut. Ia pulang ke Istanbul dengan misi mengembangkan inovasi percetakan dengan alat tersebut.
Ibrahim mulai mencetak dan menerbitkan atlas dunia yang berisikan peta-peta berbagai negara, kamus-kamus, dan buku-buku agama. Di antara hasil percetakannya yang paling terkenal adalah sebuah atlas yang dibuat oleh seorang ahli geograpi yang terkenal, Katip Celebi, yang menggambarkan peta dunia di zaman tersebut dengan tingkat detail dan presisi yang luar biasa. Selain mengembangkan percetakan buku-buku, Ibrahim Muteferrika juga menulis beberapa buku tentang sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.
Alexander Russel Webb (1846 – 1965 M)
Di akhir abad 19, dunia jurnalistik Amerika mulai memasuki era baru. Pengaruh dunia tulis-menulis sangat besar dan efektif dalam membentuk opini di masyarakat. Salah seorang yang berperan dalam perkembangan tersebut adalah Alexander Russel Webb. Awalnya, Webb adalah seseorang yang beragama Kristen, namun semakin hari agama tersebut malah menimbulkan keraguan baginya, hingga hilanglah kepercayaannya dengan agama Kristen.
Setelah kepercayaan terhadap agama Kristen hilang, ia mulai membuka diri dan mempelajari agama-agama selain Kristen. Dan tiba-tiba ia merasakan ketertarikan terhadap Islam. Ketika ditunjuk pemerintah Amerika untuk menjadi salah satu pejabat kedutaan Amerika di Philipina tahun 1887, ia menggunakan kesempatan ini untuk berkorespondensi dengan temannya, seorang penganut Ahmadiyah dari India dan bertanya tentang Islam kepadanya.
Meskipun keislamannya dimulai dengan menganut paham Ahmadiyah, ia terus mengembangkan wawasan keislamannya dengan menuntut ilmu ke berbagai negeri Islam dan bertemu dengan para ulama-ulama Islam sehingga ia mendapatkan pemahaman yang baik tentang Islam dan terlepas dari pengaruh Ahmadiyah.
Tahun 1893, ia mengundurkan diri dari dunia diplomatik dan kembali ke Amerika. Di negeri Paman Sam inilah ia memulai dakwahnya menyeru kepada Islam. Dengan kemampuan jurnalistiknya, ia menulis beberapa buku dan kolom-kolom opini di media masa menjelaskan kepada masyarakat Amerika tentang Islam. Di awal abad 20, ia semakin dikenal sebagai seorang muslim yang giat dan vokal dalam mendakwahkan Islam di Amerika, bahkan Sultan Utsmani, Sultan Abdul Hamid II, memberinya gelar kehormatan dari kerajaan sebagai apresiasi terhadap apa yang telah ia lakukan. Alexander Russel Webb wafat pada tahun 1916 dan dimakamkan di New Jesrey. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya.
Malcolm X (1925 – 1965 M)
Banyak hal yang bisa diceritakan dari perjalanan hidup Malcolm X karena perjalanan hidupnya tidak semulus tokoh-tokoh sebelumnya. Hidupnya sempat diwarnai rekam jejak negatif. Terlahir sebagai seorang kulit hitam adalah sebuah masalah di zamannya, karena masyarakat Amerika masih memarjinalkan orang-orang kulit hitam. Malcolm memulai masa mudanya yang keras dan berusaha menunjukkan eksistensinya di kehidupan, walaupun terkadang itu membawa masalah bagi dirinya sendiri. Ia pernah dikeluarkan oleh sekolahnya dan masuk bui di tahun 1946 karena kasus kriminal yang ia lakukan.
Selama 8 tahun mendekam di jeruji besi, Malcolm mulai terpengaruh dengan pemikiran “Negara Islam” yang dibawa oleh salah satu kelompok yang menyimpang yang didirikan pada tahun 1900-an. Kelompok ini mengkampanyekan supremasi orang-orang kulit hitam dan ras kulit putih adalah kelompok setan. Tentu saja latar belakang berdirinya kelompok ini adalah penindasan yang dilakukan oleh orang-orang kulit putih terhadap orang-orang kulit hitam. Setelah bebas dari penjara, Malcolm bertemu dengan “Nabi” gerakan NOI (Nation of Islam), Elijah Muhammad, Malcolm pun diangkat sebagai mentri dalam NOI.
Pada tahun 1950-an, Malcolm menduduki jabatan tertinggi dalam kelompok ini. Hal itu dikarenakan kecerdasannya dan retorikanya yang baik. Di era kebebasan Amerika kala itu, Malcolm menjadi seorang pejuang hak asasi yang terkemuka. Ia mengadvokasi hak-hak warga Amerika keturunan Afrika agar menjadi setara dengan orang-orang kulit putih. Perjuangan Malcolm ini sama halnya dengan Martin Luther King yang berusaha menjadikan hak warga kulit hitam setara dengan kulit putih, hanya saja, perjuangan Malcolm cenderung lebih keras dan radikal.
Tahun 1950-an terjadi transformasi lagi pada ideologi Malcolm, ia mulai melihat celah dan kekeliruan gerakan Nation of Islam. Ia pun meninggalkan gerakan ini dan mulai mengkaji Islam, mencari nilai-nilai murni dari ajaran Islam yang penuh kedamaian. Ketika ber-haji di tahun 1964, saat itulah ia menemukan hakikat ajaran Islam. Ia pulang ke Amerika lalu mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran tersebut ke warga Afrika-Amerika di lingkungannya.
Di masa-masa perubahan ini pulalah Malcolm mulai angkat bicara tentang penyimpangan paham Nation of Amerika. Satu demi satu anggota Nation of Islam keluar dari gerakan tersebut, namun tidak sedikit pula anggota-anggota gerakan ini yang membenci dan memusuhinya. Puncaknya adalah pembunuhan terhadap dirinya pada tahun 1965 oleh anggota gerakan Nation of Islam.
Walaupun masa keislamannya tidak begitu lama, Malcolm X dianggap memiliki pengaruh besar bagi perjuangan umat Islam di Amerika dan persamaan hak warga kulit hitam yang termarjinalkan.